18. Menemukan Kembali Bodhicitta Diri Sendiri, Jangan Biarkan Jodoh Buruk Berputar Kembali 找到自身的菩提心,不让恶缘转轮回

18. Menemukan Kembali Bodhicitta Diri Sendiri, Jangan Biarkan Jodoh Buruk Berputar Kembali

Hari ini, Master akan membahas tentang bodhicitta di Surga. Apakah yang dimaksud dengan bodhicitta di Surga? Di Surga itu ada berapa tingkatan? Kamaloka (Alam Nafsu), Rupaloka (Alam Bentuk), dan Arupaloka (Alam Tanpa Bentuk), semuanya tidak sama, merupakan Surga dengan tingkat yang berbeda. Lalu di Surga tingkat mana bodhicitta berada? Master beritahu kalian, di setiap tingkatan alam di Surga memiliki bodhicitta, termasuk di Alam Manusia dan Alam Binatang, juga memiliki bodhicitta. Bodhicitta bagaikan sinar matahari yang menerangi sifat dasar dari setiap makhluk hidup, dan di dalam sifat dasar setiap makhluk terdapat bodhicitta. Yang kita bina adalah sifat dasar, adalah bodhicitta.

Hari ini Master akan membahas tentang bodhicitta di Surga. Bodhicitta di Surga lebih suci, tidak memiliki banyak noda, sangat bersih. Ingatlah, ketika Anda sudah bertekad untuk menekuni dan mempraktikkan Dharma, maka setiap hari, Anda harus bervisualisasi memunculkan bodhicitta dan perasaan welas asih dari dalam diri Anda, itu adalah bodhicitta yang berasal dari Surga. Apakah kita bisa melakukannya di Alam Manusia? Bisa dilakukan dengan mengubah bodhicitta Surga menjadi karakter kita di dunia ini sebagai penerapannya. Contohnya, Anda memiliki hati (pikiran) yang tembus pandang (bersih), namun terbungkus oleh noda kotoran di luarnya, menjadi sangat kotor, bahkan mungkin tidak kelihatan lagi, ini adalah hati kita di dunia ini, akan tetapi ketika Anda sampai di Surga, maka debu kotoran di hati Anda akan menjadi sangat sedikit, hati Anda menjadi tembus pandang, maka pada saat ini Anda bisa melihat bodhicitta yang Anda miliki, Anda bisa melihat perasaan welas asih diri sendiri. Sedangkan di dunia ini, mengapa hati nurani menjadi semakin sedikit, karena hati nurani manusia menjadi semakin kotor, oleh karena itu, saya ingin memberitahu kalian tentang bodhicitta dan welas asih di Surga, lalu kalian bisa menggunakan cara ini di Alam Manusia, kalian harus lebih sering melihat sifat dasar dan hati nurani sendiri, apakah suci bersih, apakah welas asih.

Bodhicitta adalah hati (pikiran) Bodhisattva, kalian semua tahu bahwa hati Bodhisattva itu sangat welas asih. Menekuni Dharma harus meneladani kebijaksanaan Buddha, meneladani semangat Buddha dan Bodhisattva yang cemerlang, mengapa di Surga kita bisa melihat sifat dasar dan bodhicitta diri sendiri? Karena orang yang bisa naik ke Surga semuanya sangat baik hati, makanya mereka bisa melihatnya, para penghuni Surga bisa melihat hati Bodhisattva di mana pun dan kapan pun, juga bisa selalu melihat bodhicitta dirinya sendiri. Penghuni Surga seperti dewi di dalam animasi kartun, mereka bisa sebentar-sebentar terbang ke sana kemari, bisa terbang ke mana-mana. Ada banyak penguhuni Surga yang sepanjang waktu berpikir untuk membantu orang-orang, lingkungan tempat tinggal mereka sangat bagus, orang-orang yang berada di Surga sudah sangat bebas, dan juga sangat baik hati. Sedangkan kita di dunia ini, masih harus melakukan banyak hal di mana-mana, masih harus membina diri dalam berbagai aspek.

Di dunia ini, jika kita tidak bisa melihat sifat dasar, tidak bisa melihat hati nurani, maka kita akan melakukan banyak kejahatan, melakukan banyak hal-hal buruk, memikirkan banyak pemikiran yang tidak baik, oleh karena itu, di Alam Manusia, orang-orang sangat sulit untuk melihat sifat dasarnya sendiri, hanya bisa dikatakan“meraba-raba” hati nuraninya sendiri ketika berbicara, dengan kata lain, hati nurani sudah tidak terlihat lagi, maka hanya bisa diraba, seperti orang buta yang hanya bisa meraba-raba, apabila bisa melihatnya, apakah masih perlu diraba? Logikanya sangat sederhana. Sifat dasar kita di dunia ini sudah tidak terlihat jelas, hanya bisa terlihat di Surga, setelah melihatnya, Anda baru bisa membandingkannya, Anda baru bisa memantulkan sifat dasar dan hati nurani Anda.

Di Alam Manusia, walaupun kelihatannya hati (pikiran) Anda tidak terlihat, namun dalam hati, Anda tetap harus merasa seperti bisa melihatnya. Master beritahu kalian satu prinsip, contohnya seperti ketika seseorang sedang bersandiwara, padahal jelas-jelas tidak ada pintu, namun dia harus berpura-pura seperti ada sebuah pintu, berjalan menghampirinya dan membuka pintu, lalu melongok ke dalamnya, padahal tidak kelihatan apa-apa, namun dia harus berpura-pura kelihatan; seperti seseorang yang berakting sedang menjahit baju, padahal nyatanya tidak ada jarum dan benang, tetapi dia harus berpura-pura seperti ada jarum dan benang, berpura-pura menjahit baju. Dengan kata lain, Anda harus menggunakan hal-hal yang terlihat di Surga, untuk diterapkan ke tempat yang tidak kelihatan di  Alam Manusia ini, orang seperti ini baru dinamakan memiliki persepsi, baru memiliki pembinaan diri. Apakah kalian bisa melihat Guan Shi Yin Pu Sa? Tetapi mengapa Anda mengetahui yang dilakukan Guan Shi Yin Pu Sa adalah menolong orang yang menderita dan kesulitan? Ini adalah perasaan Anda, kita bisa menggunakan perasaan di Alam Manusia untuk merasakan bodhicitta di Surga. Setiap hari kita harus bervisualisasi, membayangkan melihat hati nurani diri sendiri, melihat hati sendiri yang sangat baik hati. “Saya harus menolong orang lain, saya harus berwelas asih, saya ingin membantu orang lain” – setiap hari berpikir seperti ini, lalu menampakkannya (mempraktikkannya) keluar.

Kalian semua mengetahui tumimbal lahir 6 alam, sekarang Master akan membahas tentang perputaran kembali jodoh buruk. Apakah yang dimaksud dengan perputaran kembali jodoh buruk? Yakni jodoh tidak baik yang terjalin di kehidupan yang lalu, kemudian kembali bertemu di kehidupan ini dan menciptakan lebih banyak lagi perselisihan, terus melanjutkan jalinan jodoh yang tidak baik, inilah perputaran kembali jodoh buruk. Contoh, setelah Anda dimarahi orang lain, pikiran Anda mulai berputar, lalu selanjutnya terjadi perputaran kembali: setelah dimarahi orang lain, Anda merasa tidak senang melihat apapun, mulai muncul kerisauan, setelah Anda dilanda kerisauan, berikutnya datanglah dendam, lalu selanjutnya mulai membalas dendam, ini berarti jodoh buruk sedang berputar kembali. Ketika seseorang sedang marah, ini menandakan perputaran kembali jodoh buruk. Jika Anda tidak marah, maka siklus ini tidak akan bisa berputar kembali.

Bagaimana cara menyelesaikan perputaran kembali jodoh buruk? Cara penyelesaiannya adalah dengan memvisualisasikan sifat kosong. Mengamati dalam pemikiran, berpikir dalam pengamatan, inilah visualisasi. Contohnya, memvisualisasikan (membayangkan) Guan Shi Yin Pu Sa, maka pejamkan mata dan visualisasikan Bodhisattva, bukan membuka mata lebar-lebar melihat Guan Shi Yin Pu Sa. Itu namanya melihat, bukan bervisualisasi. Bervisualisasi adalah memikirkan wujud Guan Shi Yin PuSa, lalu di dalam hati melihat Guan Shi Yin Pu Sa. Memvisualisasikan sifat kosong, berarti memvisualisasikan bahwa tubuh saya ini kosong. Misalnya, orang lain memarahi Anda, maka Anda harus merasa diri Anda itu kosong: “Saya tidak ada apa-apa, saya tidak ambil pusing, semuanya itu palsu.” Jika dimarahi orang lain, Anda seharusnya berpikir, “Dia sedang memarahi halangan karma buruk di tubuh saya, karma buruk pada tubuh saya ini benar-benar tidak bagus, tidak hanya dimarahi orang lain, saya sendiri juga harus memarahinya”, dengan begitu apakah Anda masih akan marah? Apabila Anda berpendapat bahwa halangan karma buruk ini adalah milik Anda, lalu Anda menempatkan semuanya pada diri Anda sendiri, maka tentu saja Anda akan marah. Namun jika Anda mendorong keluar halangan karma-karma buruk ini, tidak berpikir bahwa itu adalah milik Anda, menganggap mereka sebagai benda-benda buruk yang muncul dari pengaruh lingkungan sekitar, “Ini adalah halangan karma buruk saya dari kehidupan sebelumnya, adalah saya yang membawa halangan karma buruk dari kehidupan yang lalu ke kehidupan ini, saya pasti akan melunasi semua hutang karma ini, dan semua ini adalah jodoh pendukung bagi saya, adalah jodoh yang bisa mendorong saya untuk maju”, dengan berpikir begitu, maka Anda tidak akan marah, inilah bentuk pembinaan diri.

Setelah memvisualisasikan kekosongan pada diri Anda, maka selanjutnya adalah memasuki kondisi ketenangan. Apakah yang disebut dengan memasuki kondisi ketenangan? Menggunakan istilah yang lebih sederhana adalah memusatkan konsentrasi pikiran Anda. Setelah memasuki konsentrasi pikiran, baru bisa menjadi kosong, ketika seseorang sudah memasuki fase konsentrasi, pemikirannya baru bisa keluar, jika hatinya tidak bisa tenang, otaknya berpikir ke mana-mana, pikirannya dipenuhi dengan pemikiran liar, bagaimana mungkin dia bisa terpusat pikirannya? Jika kalian duduk di sini dan tidak bisa memusatkan pikiran, maka kalian tidak akan bisa mempelajari apapun, dalam istilah yang lebih halus dinamakan pikiran yang tidak terpusat, menggunakan istilah langsung namanya, terlahirnya pemikiran-pemikiran liar yang mengganggu. 

Pembinaan pikiran itu sangat ketat, tidak boleh memiliki pemikiran liar sedikit pun, jika memiliki sedikit saja pemikiran liar, maka Anda tidak akan bisa membina pikiran dengan baik. Ketika membina pikiran, Anda harus melupakan semua orang dan segala macam permasalahan. Ketika melafalkan paritta, bagaimana bisa terlahir pemikiran liar? Karena di dalam pikiran Anda masih terdapat berbagai macam orang dan masalah yang terus menggelora, maka pemikiran liar baru bisa terus bermunculan. Ingatlah untuk menjaga kebersihan tubuh dan pikiran, untuk menjaga kesucian tubuh dan pikiran, kita harus senantiasa menyapu bersih segala hal-hal yang tidak baik dari dalam tubuh dan pikiran kita, menghilangkan semua cara berpikir yang tidak baik, perilaku yang tidak baik, dan pemikiran yang tidak baik.

Setiap praktisi Buddhis, pertama-tama, harus menghilangkan kesombongan dan kebesaran diri sendiri, dengan kata lain, sehebat apapun Anda, sekaya apapun Anda, dan sebagus apapun aspek lain dari diri Anda, asalkan Anda duduk di bawah sini dan mendengarkan Dharma, maka Anda adalah seorang praktisi Buddhis. Bodhisattva tidak memiliki pemikiran diskriminatif, tidak peduli siapa Anda pada hari ini, asalkan Anda duduk di bawah mendengarkan Dharma, maka Anda harus mempelajarinya dengan baik, jangan merasa sombong dan hebat, jika seseorang sombong dan merasa dirinya hebat, maka dia tidak akan bisa menekuni dan mempraktikkan Dharma dengan baik. Memangnya kalau hari ini Anda punya uang lalu bagaimana? Apakah bisa menghapuskan halangan karma buruk diri sendiri? Hanya jasa kebajikan yang bisa menghilangkan halangan karma buruk diri sendiri. Apabila orang ini sangat kaya, dia menggunakan banyak uangnya untuk melakukan perbuatan baik, asalkan dia berpikir berapa banyak keuntungan yang bisa didapatkannya, maka akan membuat seluruh jasa kebajikannya berubah menjadi nol.

Yang kedua, setiap orang yang membina diri dan mempraktikkan Ajaran Buddha Dharma, harus bisa menghilangkan kemalasan dan kecerobohan dirinya, seorang praktisi Buddhis tidak boleh malas. Jika tidak mau bangun pagi, tidur lebih awal di malam hari, sepanjang hari terus lesu dan mengantuk, orang yang tidur sepanjang hari, semakin tidur semakin gemuk, semakin lama bisa menjadi semakin bodoh; seseorang yang tidur sepanjang hari tidak akan terbuka kebijaksanaannya, seseorang yang tidur sepanjang hari, dalam Ajaran Buddha Dharma dikatakan, dari 6 paramita, dia sudah kurang beberapa paramitanya, oleh karena itu, kalian sebagai praktisi Buddhis harus bisa menghilangkan kemalasan dan kecerobohan.