17. Sepuluh Perwujudan Tekad Besar dalam Mempraktikkan Dharma 学佛的十大行愿

17. Sepuluh Perwujudan Tekad Besar dalam Mempraktikkan Dharma

Sang Buddha bersabda: Membina diri dengan nyata merupakan pemberian persembahan yang sesungguhnya. Apabila kalian benar-benar membina diri dengan sepenuh hati meneladani Buddha dan Bodhisattva, berarti kalian benar-benar membina pikiran dalam Dharma, “dengan nyata” berarti benar-benar mempraktikkannya dalam kehidupan nyata, tidak ada sedikit pun kepalsuan di dalamnya, bersungguh-sungguh membina diri dengan tulus, berarti Anda benar-benar memberikan persembahan kepada Buddha dan Bodhisattva. Coba kalian pikirkan, dengan meneladani Guan Shi Yin Pu Sa untuk menyelamatkan kesadaran spiritual orang-orang, bukankah kalian sama dengan memberikan persembahan kepada Bodhisattva? Kalian meneladani Guan Shi Yin Pu Sa memberikan wejangan Dharma, membawa kebaikan bagi semua orang, mengubah diri sendiri, menyebarluaskan Ajaran Buddha Dharma demi kebaikan semua makhluk, membuat setiap orang berterima kasih kepada Guan Shi Yin Pu Sa, setiap orang memohon kepada Guan Shi Yin Pu Sa untuk menolong dirinya, bukankah ini berarti memberikan persembahan kepada Buddha dan Bodhisattva? Tekad dari Guan Shi Yin Pu Sa adalah memberikan pertolongan kepada mereka yang menderita dan meminta pertolongan, Beliau Maha Penolong dan Maha Welas Asih, sedangkan perilaku kalian ini merupakan berdana melalui Dharma, ini adalah bentuk persembahan kepada Buddha dan Bodhisattva.

Selanjutnya, Master akan menerangkan secara singkat, sepuluh tekad perwujudan tekad besar dalam pembinaan diri:

  1. Menghormati Para Buddha, dengan kata lain terhadap para Buddha dan Bodhisattva, kita harus bersikap sangat hormat, sopan dan santun, sesuai dengan tata krama, sepenuh hati menghormat kepada Buddha, ini merupakan praktik perwujudan tekad kita.

  2. Memuji Sang Tathāgata. Tathāgata Bodhisattva itu adalah seluruh Bodhisattva, Anda harus memiliki suatu pujian. Misalnya, ketika bersembah sujud kepada Guan Shi Yin Pu Sa, dalam hati Anda memuji Guan Shi Yin Pu Sa: Pu Sa begitu Maha Besar, mau menolong kami orang-orang yang menderita ini, rasa terima kasih dan syukur kami kepada Anda tidak bisa diutarakan melalui kata-kata, kami memuji Bodhisattva. Ini seperti, ketika kalian melihat Master, lalu menyapa “Halo Master”, perasaan kalian sewaktu menyapa Master itu tidak berpura-pura, bukan untuk ditunjukkan pada orang lain, merupakan suatu perasaan sukacita yang berada di lubuk hati kita, yang terlahir dari perasaan hormat kita.

  3. Mengembangkan pemberian persembahan, dengan kata lain membina delapan macam persembahan yang pernah kita bahas sebelumnya. Kita harus lebih banyak membina dan memberikan persembahan, seperti mempersembahkan buah-buahan, mempersembahkan bunga segar, berdana uang kebajikan, mempersempahkan minyak, bersembah sujud, dan lain sebagainya, semua ini merupakan pemberian persembahan, jika memberikan persembahan kepada Buddha-Dharma-Sangha (Triratna), ini merupakan pemberian dana dengan sukacita yang sangat besar, dan memiliki jasa kebajikan yang sangat besar pula, bisa membuka kebijaksanaan, menghilangkan kerisauan, dan mengumpulkan jasa kebajikan.

  4. Bertobat atas halangan karma buruk, kita harus sering bertobat atas halangan karma buruk diri sendiri, agar kita bisa memajukan diri, dengan memahami prinsip kebenaran yang sesungguhnya, kita baru bisa membina diri dengan baik. Apabila merasa diri tidak memiliki kekurangan apapun, menurut kalian, apakah Anda bisa membina diri dengan baik? Halangan karma buruk bagaikan bayangan yang mengikuti kita, sedikit pun tidak akan meleset, hanya dengan bertobat, kita baru bisa menghilangkannya.

  5. Melakukan jasa kebajikan menyesuaikan keadaan, dengan kata lain, Anda bersuka cita melakukan jasa kebajikan mengikuti orang lain. Yakni, tidak memaksa orang lain mengerjakan sesuatu hal, semuanya disesuaikan dengan jasa kebajikan yang dilakukan orang lain atau keadaan. Jika pada saat ini kondisi perekonomian Anda kurang baik, maka Anda bisa lebih banyak berdana melalui Dharma, di antara ketiga dana, berdana melalui Dharma adalah jasa kebajikan yang paling besar. Apabila Anda memiliki uang, maka Anda bisa memberikan sedikit persembahan, jasa kebajikan yang dilakukan menyesuaikan keadaan dengan sukacita, pasti Anda akan memperoleh jasa kebajikan sebagai balasannya, jangan sampai bila Anda pun kesulitan untuk makan, namun tetap mempersembahkan seluruh uang Anda, itu tidak boleh, ini adalah bentuk kemelekatan (keras kepala).

  6. Sering memutar pusaka Dharma, yang Master maksud di sini seperti tasbih Buddha, mutiara tasbih, bukankah mereka adalah pusaka Dharma? Apakah perlu diputar? Ketika melafalkan paritta, bukankah tasbih Buddha akan berputar mengikuti tangan Anda? Pusaka Dharma, seperti benda pusaka, paritta yang dilafalkan, dan lain-lain, ketika Anda sedang melafalkan paritta, melafalkannya satu demi satu, bukankah berarti paritta ini berputar mengikuti mata dan pikiran Anda? Begitu muncul pemikiran yang baik, bisa menguraikan segala bencana menjadi keselamatan.

  7. Memohon Buddha tinggal di dunia, menghormati Bodhisattva, ketika bertemu dengan Bodhisattva yang datang ke Alam Manusia dalam bentuk apapun untuk menyelamatkan umat manusia, maka kita harus memberikan persembahan kepadanya, menjadi pelindung Dharma yang baik, demi menyelamatkan semua makhluk, kita memohon kepada Bodhisattva untuk senantiasa berada di dunia ini, membantu orang-orang untuk menemukan kembali sifat dasarnya.

  8. Senantiasa meneladani Buddha, dengan kata lain selalu mengikuti dan meneladani Buddha dan Bodhisattva, ini dinamakan senantiasa meneladani Buddha, meneladani (mempelajari) perilaku Buddha, pemikiran Buddha, kebijaksanaan Buddha, potensi kesadaran Buddha. Kalian harus tekun membina sila, konsentrasi, dan kebijaksanaan, melenyapkan ketamakan, kebencian, dan kebodohan.

  9. Selalu menyesuaikan semua makhluk, kita harus menyesuaikan keadaan semua makhluk untuk menekuni dan mempraktikkan Ajaran Buddha Dharma, dengan kata lain, tidak bosan-bosannya membimbing dan membuka kesadaran spiritual semua makhluk, dengan empat keluhuran batin (brahmavihara) yaitu kasih sayang, welas asih, sukacita, dan keseimbangan batin, untuk menyelamatkan semua makhluk. Contohnya, orang ini sangat suka berbicara, ketika saya memperkenalkan Dharma kepadanya, maka pertama, saya harus pandai berbicara, mengikuti jodoh orang tersebut baru bisa membuka kesadarannya. Yang sekarang Master lakukan selalu menyesuaikan keadaan semua makhluk, mengikuti keadaan dan permintaan mereka dalam menolong jiwa spiritual mereka, contohnya, orang sekarang memerlukan kesehatan, keselamatan, prestasi akademis, kelancaran dalam berbisnis, maka Master akan menyesuaikan keperluan mereka dalam menyadarkan mereka, tunggu sampai keadaan mereka semua sudah dilancarkan, dan kesadaran spiritual mereka meningkat, sudah tumbuh kebijaksanaan Buddha dan Bodhisattva pada diri mereka, dengan sendirinya, mereka akan membina pikiran dan karakternya untuk mencapai penerangan sempurna.

  10. Pelimpahan jasa yang merata. Saya membina pikiran, saya membina perilaku, saya akan melimpahkan jasa kebajikan dan perbuatan baik saya secara merata, dengan mengasihi dan melindungi siapa pun, memberikan cinta yang universal pada dunia ini, inilah yang disebut sebagai pelimpahan jasa yang merata.

Kita harus senantiasa berpemikiran benar, kita harus sering memiliki pemikiran yang benar, jangan memiliki pemikiran yang sesat. Manusia itu sangat kasihan, jika seseorang tidak memiliki pemikiran yang benar, dia seperti terombang-ambing di tengah lautan tanpa arah, tidak bisa menemukan jati dirinya sendiri, orang seperti ini tidak akan bisa memuja Buddha. Apabila apa yang dipikirkan dalam pikiran kita semuanya itu sesat, hal-hal yang tidak benar, maka walaupun ia bersembah sujud di sini juga tidak ada gunanya, semua yang dimohonnya adalah ilusi yang palsu, melakukan jasa kebajikan hanya demi dipertunjukkan kepada orang lain.

Prinsip umum dan budi pekerti di dunia ini seperti kabut di dunia ini. Contohnya, putra saya memperlakukan saya dengan tidak baik, jika dipandang dari prinsip pada umumnya, hanyalah suatu kepalsuan yang sama seperti kabut, hanya suatu ketersesatan sementara, jangan mengira bahwa putra Anda benar-benar bersikap buruk terhadap Anda, namun sesungguhnya semua ini adalah jalinan hubungan buruk Anda dengan putra Anda di kehidupan sebelumnya, sedangkan yang Anda lihat sekarang hanyalah bagaimana putra Anda memperlakukan Anda dengan buruk. Oleh karena itu, hal seperti ini tidak akan bisa dijelaskan menggunakan prinsip moral pada umumnya, dan Anda juga tidak akan bisa terbebaskan, karena ini semua adalah karma dari kehidupan sebelumnya, tunggu sampai tiba waktunya, dia akan menghilang dengan sendirinya, bagaikan kabut, semuanya bisa berubah, semuanya bisa berlalu, Anda harus selalu ingat bahwa semua ini adalah sebab-musabab dan balasan karma. Menekuni dan mempraktikkan Dharma bertujuan untuk membuka pandangan kalian, agar kalian bisa melepaskan ego sendiri dan menyesuaikan jodoh. Master sekarang menjelaskan kebenaran-kebenaran ini supaya kalian bisa berpikiran terbuka, melepaskan ego, dan menyesuaikan jodoh.

Jodoh seperti apapun merupakan jodoh pendukung untuk membuat Anda membina diri lebih baik, merupakan suatu sumber kekuatan untuk memperteguh kemajuan Anda. Selamanya dan setiap saat, kalian harus memiliki pikiran yang welas asih. Membina pikiran menyesuaikan jodoh, menjalin jodoh menyesuaikan jodoh, berdana menyesuaikan jodoh, menjadikan jodoh menyesuaikan jodoh, “jodoh” di sini adalah jodoh Kebuddhaan.