27. Penjelasan Langsung Maupun Tidak Langsung Semuanya Adalah Metode Yang Baik 正说、引说,均是妙法

27. Penjelasan Langsung Maupun Tidak Langsung Semuanya Adalah Metode Yang Baik

Mengapa perlu menekuni Ajaran Buddha Dharma? Tujuan menekuni Ajaran Buddha Dharma adalah agar kalian bisa menyelamatkan semua makhluk, tidak hanya demi diri sendiri, karena hanya dengan menyelamatkan semua makhluk, buah kesucian (phala) atau tingkat kesucian Anda baru bisa meningkat, tingkat kesadaran Anda baru bisa menjadi lebih tinggi. Semakin tinggi tingkat kesucian seseorang, maka kesadarannya untuk menolong semua makhluk juga akan semakin tinggi. Jika hanya ingin menyelamatkan diri sendiri, maka sebenarnya Anda sudah tidak memiliki kekuatan untuk menyelamatkan semua makhluk, sudah tidak memiliki kemampuan melakukan jasa kebajikan. Contohnya, setiap hari Anda hanya melafalkan paritta untuk diri sendiri, maka sebenarnya hutang karma yang Anda miliki sudah terlalu besar, bahkan Anda sendiri tidak sempat untuk melunasinya, bagaimana mungkin Anda bisa pergi untuk melakukan jasa kebajikan? Lalu bagaimana mungkin bisa menyelamatkan semua makhluk? Ini seperti menggunakan semua uang Anda untuk melunasi hutang, sudah tidak ada lagi uang yang tersisa untuk membantu orang lain. Menyelamatkan semua makhluk dengan membabarkan Ajaran Buddha Dharma adalah misi kita semua, bagaimana caranya agar bisa menyelamatkan semua makhluk? Pertama, harus mengalahkan yang sesat dan menegakkan yang benar, menghilangkan segala ketersesatan, menghapuskan semua yang tidak benar. Perbuatan yang dilakukan demi keuntungan diri sendiri itu tidak benar. Oleh karena itu, kita harus menghilangkan semua pemikiran kotor di dalam pikiran kita, baru bisa menjadi benar. Setelah Anda sudah meninggalkan yang sesat dan mengamalkan kebenaran, maka kebijaksanaan Anda secara perlahan akan menjadi lebih toleran dan sempurna, di dalam Ajaran Buddha Dharma, hal ini dikenal dengan “perwujudan ketenangan dengan kebijaksanaan sempurna”, setelah mampu menenangkan dirinya, maka kebijaksanaan seseorang akan terbuka, bisa lebih memahami dan mentolerir segalanya. Contohnya: dari melihat wajah sebagian orang, Anda bisa mengetahui mereka itu sangat pintar, sedangkan orang yang memiliki gangguan intelektual, Anda langsung bisa mengetahuinya begitu melihat wajahnya, karena wajahnya akan terlihat bodoh. Rupa yang tenang dan bijaksana ini sangatlah penting, ini adalah hasil yang Anda dapatkan setelah menghilangkan ketersesatan dan menjalankan yang benar.

“Kelancaran berargumentasi tanpa halangan”, berarti cakap bicara, pandai berargumen. Contohnya saat menasihati orang lain membina pikiran, kalau Anda tidak pandai bicara, maka sewaktu orang lain melontarkan pertanyaan, Anda tidak akan mampu menjelaskannya, jadi terkadang malah tidak bisa menjelaskan prinsip yang benar dengan baik. Memiliki kemampuan berdebat berarti piawai dalam berargumen, “tanpa halangan” berarti tidak ada yang menghalangi, jika kalian pergi membabarkan Dharma, namun tidak pandai berbicara, bagaimana kalian bisa menyebarkan Dharma ini kepada orang lain? Harus bisa menghilangkan halangan, Anda baru bisa membabarkan Dharma dengan sangat baik, hal ini sangat penting. Seseorang harus memiliki banyak kemampuan untuk membabarkan Ajaran Buddha Dharma, juga harus memiliki kebijaksanaan, mempunyai semangat keberanian yang besar tanpa rasa takut, mampu melupakan dirinya sendiri, tidak lagi menomor-satukan diri sendiri. Jika orang ini sedang membabarkan Ajaran Buddha Dharma, maka baik menggunakan penjelasan langsung maupun tidak, sesungguhnya kedua cara ini adalah metode yang baik. Penjelasan langsung, adalah menjelaskan kebenaran dengan serius, memberi tahu apa yang boleh dilakukan dan apa yang tidak secara langsung. Dan di sini mengapa mengapa disebut penjelasan tidak langsung atau perumpamaan, yaitu penjelasan yang berlawanan dari yang sebenarnya, jika pada hari ini Anda membuat orang ini percaya, maka Anda boleh menggunakan banyak cara untuk membimbingnya agar dia tersadarkan, apabila menggunakan cara biasa tidak bisa membuatnya tersadarkan, maka Anda boleh menggunakan cara-cara lain. Dengan kata lain, bila hari ini Anda ingin membuat orang ini tersadarkan, membuatnya percaya kepada Buddha dan melafalkan paritta, terkadang hal-hal yang Anda katakan harus lebih menarik atau bisa memancingnya untuk berpikir lebih jauh. Contohnya, seorang dokter memberi tahu pasiennya, bahwa jika penyakitnya tidak diobati dengan benar, maka bisa berkembang menjadi penyakit yang lebih serius, yang dikatakan dokter ini tidak salah. Tetapi, dokter pada umumnya tidak seharusnya mengatakan keadaan penyakit pasien dengan blak-blakan begini, karena bisa membuat pasiennya merasa takut dan tertekan, memang terhadap sebagian pasien, tidak boleh dikatakan secara langsung, namun terhadap pasien lainnya mungkin harus diberitahukan secara langsung, karena sebagian pasien tidak memahami dan tidak percaya kepada dokter, jika tidak memberi tahu betapa serius penyakitnya itu dengan terus terang, maka si pasien tidak akan memperhatikan penyakitnya sendiri.

Penjelasan secara langsung dan tidak langsung semuanya adalah metode yang baik. Jika tujuan Anda benar-benar demi menyelamatkan semua makhluk, maka dalam prakteknya, sedikit penjelasan secara tidak langsung juga merupakan faktor yang baik, karena ketika Anda benar-benar ingin menolong orang ini, maka Anda harus menggunakan segala cara yang dibisa untuk mencapai tujuan ini, akan tetapi ada satu prinsip yang harus selalu diingat, yakni hal yang mendasari tindakan ini harus benar, atau “akar sebabnya harus benar”, karma yang Anda tanam harus benar, akar sebab yang ditanam harus benar, tidak apa-apa jika perlu menggunakan sedikit perumpamaan. Kita harus yakin, jika memang tujuan awalnya baik, maka pasti akan terpikirkan banyak cara-cara yang baik.

Selanjutnya, saya akan membahas sedikit kepada murid-murid sekalian, mengenai para praktisi Buddhis dengan akar pembinaan menengah ke bawah, ketika mereka mendengar tentang Ajaran Buddha Dharma, maka akan menunjukkan reaksi berlebihan. “Reaksi yang berlebihan” ini adalah sebutan masa kini, praktisi Buddhis dengan akar pembinaan menengah ke bawah, adalah orang-orang yang kurang baik hatinya dan pembinaannya biasa saja, mereka disebut sebagai praktisi dengan akar pembinaan menengah ke bawah. “Akar” di sini atau dasar Anda, adalah tingkat pembinaan yang telah Anda capai di kehidupan sebelumnya, orang dengan akar pembinaan menengah ke bawah begitu mendengar tentang Ajaran Buddha Dharma, akan muncul ketakutan yang luar biasa. Ini seperti ketika Master membabarkan Ajaran Buddha Dharma, lalu membahas tentang suatu hal tertentu, ketika didengar oleh orang dengan akar pembinaan yang dangkal, maka mereka akan sangat ketakutan. Sewaktu muncul pemikiran di dalam diri seseorang atau perubahan pada raut wajahnya, itu menandakan akar pembinaannya sangat dangkal. Seperti ketika memperkenalkan Ajaran Buddha Dharma kepada orang-orang dengan akar pembinaan menengah ke bawah, ketika Anda menasihatinya untuk menekuni Dharma, dia akan merasa sangat kaget, “Ternyata ada hal-hal seperti ini di dunia ini”, kemudian mulai ketakutan, pada saat Anda menasihati orang-orang untuk menekuni Dharma memang bertujuan agar mereka merasa sedikit takut. Contohnya: orang yang sering membunuh makhluk hidup, jika Anda memberi tahu, kalau ada orang bernama XXX karena sering melakukan karma membunuh, lalu bagaimana. Begitu dia mendengarnya, dia akan kaget, lalu takut, dan merasa dia sudah tidak boleh lagi melakukan karma membunuh ini, bukankah dengan begitu apa yang Anda lakukan sudah menolongnya? Menghadapi orang-orang dengan akar pembinaan menengah ke bawah harus menggunakan cara-cara seperti ini, agar mereka paham, tersadarkan, dan mau berubah.

Konfusius berkata: “Sekelompok orang dengan moralitas rendah, akan menertawakan dan mencemooh kebenaran yang didengarnya”, maksudnya, orang yang rendah moralitasnya dan berpandangan dangkal, begitu mendengar tentang suatu ajaran yang benar, malah akan menertawakannya, meremehkan, bahkan mencemoohnya, karena ajaran yang benar memiliki makna teramat dalam yang tidak mudah dipahami, jika semua orang bisa memahaminya dan dengan mudah menerimanya, maka tidak pantas disebut lagi sebagai ajaran yang benar. Banyak Pintu Dharma yang menjelaskan dan membabarkan ajaran yang benar, ini sesungguhnya hanya suatu cara untuk membina pikiran dalam Ajaran Buddha Dharma, hanya saja sebutannya berbeda-beda.

Master akan mengajarkan kalian cara bersikap dan mengatasi masalah sebagai orang yang baik:      

  Bersikap tenang dan stabil adalah cara terbaik untuk menyelesaikan masalah. Sedangkan mengalah adalah cara terbaik untuk melindungi diri sendiri.

  Bersikap toleran dan lapang dada adalah cara terbaik dalam berinteraksi dengan orang lain. Bersikap supel adalah cara terbaik dalam menjaga kesehatan spiritual.