16. “Kebaikan – Kejahatan” dengan “Sebab – Akibat” “善恶”与“因果”

16. “Kebaikan – Kejahatan” dengan “Sebab – Akibat”

Manusia memiliki dua naluri dasar, yang pertama adalah “makan”, semenjak dilahirkan manusia bisa makan.

Yang kedua, adalah “nafsu”, yaitu hasrat seksual antara pria dan wanita. Kedua naluri dasar ini, membentuk sifat manusia yang tidak bisa terlepas dari makanan dan nafsu seksual.

Menghadapi dua keinginan ini, bagaimana caranya agar kita bisa mencapai ketenangan? Karena hanya dengan ketenangan pikiran, kita baru bisa mengendalikan kepuasan dalam makanan dan nafsu seksual.

“Ingin terbebas dari nafsu keinginan di tengah keinginan, bagaikan teratai yang tumbuh di tengah api”.

Jika ingin menghilangkan nafsu duniawi dari dalam pikiran kita, bagaikan kelopak bunga teratai yang muncul pada sumbu pelita di altar Buddha, sangat sulit untuk dilakukan, inilah mengapa, ada banyak orang tidak sanggup untuk terus berjuang membina diri dalam menjalankan lima sila.

Meninggalkan nafsu keinginan saat berada di tengah keinginan, bagaikan teratai di tengah api, bagi para praktisi Buddhis awam, harus memiliki tekad dan kekuatan yang berlipat ganda, baru bisa mencapai keberhasilan.

Para biksu yang membina diri di kuil, karena tempat yang lebih tenang dan terisolasi dari dunia luar, tidak akan muncul pikiran-pikiran lain, sedangkan kita praktisi awam, masih harus berhubungan dengan dunia luar, di mana begitu terhubungkan maka segera terpikirkan, melakukan pembinaan diri di rumah tidaklah mudah, karena kita harus membatasi diri dalam segala hal.  

Master sering memperingatkan kalian, bila ingin mencapai ketenangan pikiran, maka harus menjalankan sila. Sewaktu menjalankan sila, harus dibarengi dengan “obat” lainnya, yaitu “bersabar dengan berwelas asih” – ci ren *慈忍.

Bila seseorang ingin menjalankan sila, menghilangkan kebiasaan buruk di dalam dirinya, maka dia harus bisa bersabar dengan tetap berwelas asih.
Misalnya: Anda sangat membenci orang ini, tetapi dalam dalam hati Anda berpikir, sebenarnya orang ini kasihan juga, maka begitu muncul perasaan welas asih, Anda tidak akan membenci dia lagi, inilah yang dinamakan bersabar dengan berwelas asih.

“Kritik” seperti sebuah paku, menancap semakin dalam bila dipukul terus-menerus. Saya mengemukakan ketidaksenangan (kritik) saya kepada Anda, saya merasa ini bukan masalah besar, dan saya juga bukan sengaja membuat masalah, namun kritik ini akan “tertanam” di dalam hati orang lain. Jangan merasa tidak puas terhadap orang lain, orang- orang sering mengatakan: “Kalau ada yang perlu dikritik, katakan saja!”, kalimat ini adalah sebuah kebohongan. Karena kita semua adalah manusia bukan dewa, kritik seperti ini pasti akan menjadi dasar dari kebencian orang lain.

Jika seorang praktisi Buddhis membedakan terlalu jelas, yang baik dan yang jahat, maka sebenarnya orang ini sedang melakukan satu kesalahan besar, yakni memiliki kebencian yang terlalu besar. Kalau orang ini berkata: “Saya ini orang yang sangat membenci kejahatan.” Maka, sebenarnya orang ini memiliki perasaan benci. Seorang praktisi Buddhis tidak boleh membedakan terlalu jelas mana yang baik dan yang jahat. Karena segala hal di dunia ini hanyalah suatu fenomena palsu, semuanya terjadi karena adanya hukum karma (hukum sebab – akibat). Apabila di kehidupan ini Anda ditindas oleh orang lain, itu karena di kehidupan sebelumnya Anda sudah membuat orang itu menderita. Jika Anda berpikir, mengapa orang ini jahat sekali, lalu Anda mau membela korban orang tersebut, maka perasaan benci sudah menanam bibit karma yang tidak baik di dalam hati Anda, dan dia akan menambah kebencian di dalam diri Anda, oleh karena itu, kita seharusnya memahami bahwa semuanya ini terjadi karena bibit karma yang ditanam di kehidupan sebelumnya. Karma yang diperbuat di kehidupan sebelumnya, baru bisa diubah hanya dengan membina pikiran di kehidupan ini. Jika membedakan kebaikan dan kejahatan sampai terlalu jelas, memiliki perasaan benci yang besar, maka sangat mudah terlahir di Alam Ashura. Laki-laki yang terlahir di Alam Ashura memiliki kebencian yang kuat di dalam pikirannya, sedangkan perempuan yang terlahir di alam ini memiliki kemelekatan terhadap cinta di kehidupan yang lalu. Karena dia menjalin hubungan cinta yang baik dengan laki-laki di kehidupan sebelumnya, tetapi dia tidak akan bisa merelakannya. Namun, bila seseorang bisa terlahir di Alam Ashura, berarti orang tersebut memiliki karma yang baik, Alam Ashura termasuk juga di dalam dunia roh. Di dalam agama Buddha, ada banyak Dewa Pelindung Dharma berasal dari Alam Ashura, jika Anda melakukan kesalahan, mereka juga akan marah, tapi Dewa Pelindung Dharma juga memiliki hati yang baik, oleh karena itu, kebaikan dan kejahatan di Alam Manusia merupakan perwujudan dari hukum karma yang berkesinambungan.

Di dunia ini, tidak ada yang “benar” dan yang “salah”, yang ada hanya “sebab” dan “akibat”.   

Master akan mengajarkan kalian cara-cara untuk mengendalikan diri yang diturunkan oleh para biksu besar, yaitu: bersabar terhadap orang yang memfitnah saya; mengalah pada orang yang mencurangi saya; menghindari orang yang menghina saya; membiarkan orang yang meremehkan dan menertawai saya; menghormati orang yang merendahkan saya.

Jika hari ini Anda ingin melakukan suatu kebajikan, dan tekad ini muncul dari dalam pikiran Anda, sebuah pikiran yang baik, tekad yang baik, itu adalah sebuah harta yang tak ternilai harganya. Karena saat pikiran yang baik muncul di dalam benak Anda, maka sebuah bibit kebaikan akan tertanam di kesadaran alaya Anda, dan ini adalah sebuah aset yang tak terlihat namun memiliki kekuatan yang luar biasa besar pengaruhnya.

Saat seseorang hanya memiliki kebebasan di luar namun tidak memiliki kebebasan di dalam, maka kebebasan ini tidak bernilai. “Bebas”, berarti tidak terbelenggu pikirannya.

Contoh dari kebebasan di luar: hari ini kondisi luar sangat bagus, hari ini atasan tidak datang ke kantor jadi tidak ada yang mengatur saya, saya bisa melakukan apa pun yang saya mau, bisa beristirahat kapan saja, inilah yang dinamakan kebebasan di luar. Namun, pada saat Anda duduk di kantor, terkadang terasa menyedihkan, sewaktu tidak ada kerjaan, Anda mulai merasa khawatir dan mulai berkhayal, bagaimana dengan keluarga saya? Mama saya sedang sakit keras, kalau atasan saya kembali, dia akan bersikap seperti apa kepada saya? Apakah dia mengetahui kelakuan saya hari ini? Anda merasa tidak berdaya menghadapi hidup ini, dan sebagainya.

Penderitaan dan ketidaktahuan di dalam pikiran Anda akan menyebabkan ketidakbebasan dan ketidaktahuan di dalam diri Anda; oleh karena itu, perasaan bersalah dan sifat egois mulai muncul satu per satu, selanjutnya Anda akan mulai ketakutan, tidak bisa mengendalikan jiwa Anda sendiri.

Hanya pada saat kebebasan luar – dalam bisa menyatu, baru bisa dikatakan sebagai kebebasan yang sesungguhnya. Kebebasan di luar selamanya tidak akan bisa menutupi ketidakbebasan di dalam diri Anda.

Ben jue yu wu ming, fei yi ye fei er, shi xiang wu ming, ji shi fo xing *本觉与无明,非一也非二,实相无明,即是我性 – kesadaran dan ketidaktahuan, bukan satu juga bukan dua, kebenaran dari ketidaktahuan itu, adalah sifat kebuddhaan.

Pikiran yang sebenarnya kita miliki dari dulu, adalah pikiran Buddha, ditambah dengan kamu sekarang tidak mengerti dan memahami setiap hal, yang sebenarnya ini bukan masalah satu dan dua, mereka tidak terpisahkan dan termasuk dalam satu logika kebenaran yang sama. Tubuh jasmani kita, dikenal juga sebagai “rupa”, ketidaktahuan akan kebenaran “rupa”, adalah ketidaktahuan akan tubuh kita, dengan kata lain tubuh kita adalah ketidaktahuan itu sendiri, tidak diketahui, tidak dipahami, yang sebenarnya sama seperti sifat kebuddhaan, bagaikan sebuah cermin yang berdebu,

dengan kata lain sifat suci atau sifat dasar Anda sudah ternodai, seperti air yang bergelombang. Ketidaktahuan sifat asli, berarti ketidaktahuan Anda ditambah dengan sifat asli Anda, adalah kepribadian Anda yang sesungguhnya. Walaupun ketidaktahuan menutupi sifat suci Anda, namun kedua sifat ini sebenarnya tergabung menjadi satu.

Contoh: bila matahari adalah sifat suci Anda, bersinar terang, indah menarik, maka meskipun awan hitam datang dan menutupi matahari, apakah matahari Anda tetap bersinar terang? Apakah matahari masih tetap bersih? Awan hitam adalah banyaknya sifat buruk yang mencemari Anda untuk sementara waktu, mereka adalah hal-hal buruk di dunia fana yang mengotori Anda, sewaktu awan hitam pergi dan langit kembali cerah, maka matahari akan bersinar terang, dan sifat dasar Anda yang baik hati akan kembali muncul keluar.