Belajar Buddha Dharma harus tekun, penyimpangan apa pun mungkin akan menyia-nyiakan pencapaian sebelumnya 学佛必须要精进,任何偏差都可能前功尽弃

 

Shuohua20140905 11:19

Belajar Buddha Dharma harus tekun, penyimpangan apa pun mungkin akan menyia-nyiakan pencapaian sebelumnya

Pendengar wanita: Master, Anda pernah memberi wejangan bahwa bahwa “semakin baik dalam pembinaan diri akan semakin banyak iblis, semua orang harus tekun dalam mempraktikkan ajaran Buddha Dharma dan membina pikiran”, Master juga sering memberi kita contoh tentang “mendaki gunung” dan “pekerja teladan”. Baru-baru ini, ketika saya membaca kembali wejangan-wejangan ini, saya merasa bahwa iblis dibagi menjadi “iblis dalam” dan “iblis luar”, seperti “mendaki gunung” adalah untuk mengatasi iblis dalam batin seseorang; “pekerja teladan” adalah untuk mengatasi serangan dari iblis luar. Tetapi saya juga merasa bahwa semakin tinggi tingkat pembinaan diri bukan semakin besar halangan iblis, melainkan karena posisi kita berdiri. Karena tidak peduli tinggi atau rendahnya tingkat pembinaan diri seseorang, kita akan memiliki berbagai jenis ujian iblis yang sama. Setiap penyimpangan dalam pembinaan dapat menyebabkan sembilan kali sebelumnya yang benar, namun yang kesepuluh kali adalah salah, maka akan menyebabkan pembinaan diri kita menjadi hancur, menjadi sia-sia. Kemudian teringat Master pernah memberi wejangan bahwa “faktor eksternal adalah kondisi munculnya perubahan, dan faktor internal adalah dasar munculnya perubahan.” Jadi akar permasalahannya tetap adalah diri sendiri yang masih memiliki faktor internal yang tidak bersih. Jadi ketika karma dan jodoh menyatu, benih buruk akan bertunas. Jadi, ketika diri sendiri merasa bahwa ada ujian iblis, semua orang harus mengintrospeksi dirinya sendiri, kemudian perbanyak melafalkan paritta Xin Jing, perbanyak membaca “Bai Hua Fo Fa”, dan perbanyak membakar XFZ untuk mengikis karma. Mohon Master welas asih memberikan wejangan, apakah pemahaman seperti ini benar?

Master menjawab: Benar, sangat benar, tidak salah. Karena ketika seseorang dapat terus mendaki, ia membina pikirannya seperti mendaki gunung. Mengapa begitu banyak orang berhenti membina diri dalam seketika, dan segera mengatakan bahwa mereka telah menyia-nyiakan pencapaian sebelumnya? Banyak orang berkata: “Apakah itu mungkin? Saya telah melakukan begitu banyak, apakah semua pencapaian saya menjadi sia-sia?” Saya bertanya kepada kamu? Saat ini banyak pejabat korup, menjadi seorang pejabat tidaklah mudah, dari kepala seksi kecil, kepala seksi, wakil kepala departemen, hingga kepala departemen, mereka terus bekerja seperti mendaki gunung. Dan ketika dia berada di posisi tinggi, malah terkurung di penjara, apakah semua pecapaian sebelumnya menjadi sia-sia? (Benar) Jika kamu mendaki gunung dan hampir sampai ke tempat tujuan, dan apabila satu kaki atau tanganmu tidak berpegang dengan baik, kamu akan jatuh ke dasar lembah dalam sekejap, bukankah ini disebut pencapaian sebelumnya menjadi sia-sia?  (Ya)

Shuohua20140905  11:19

学佛必须要精进,任何偏差都可能前功尽弃

女听众:师父您开示过“修得越好魔越多,大家学佛修心必须要精进”,师父也经常跟我们举“爬山”和“劳动模范”的例子。最近在重新看这些开示的时候,感觉魔分为“内心魔”和“外心魔”,像“爬山”就是要克服自己的内心魔;“劳动模范”就是要克服外魔入侵。可是我又感觉到好像修得越高并不是魔越大,而是因为你站的高度。因为不管修行程度高低,我们都会有同样的各种魔考,任何一次修行上的偏差都可能会让我们前九次都对,第十次错的时候就导致修行全毁、前功尽弃。再想到师父开示过“外因是起变化的条件,内因是起变化的依据”,所以追根寻底其实还是自己有不干净的内因,所以当因缘和合的时候,不好的种子就发芽了。所以当自己感觉到有魔考的时候,大家就要反观一下自己,然后多念心经、多看《白话佛法》、多烧小房子消业。请师父慈悲开示一下,这样子理解对吗?

台长答:对的呀,很对呀,没错的。因为当一个人能够不停地在往上爬的时候,像爬山一样修心。为什么很多人一下子不修了,马上就说前功尽弃呢?很多人说:“哎呀,那可能吗?我做了这么多,前功尽弃了?”我问你一句话好吗?现在很多贪官,做一个官多不容易,从一个小科长、正科长、副处长,再到正处长,在不断地往上做,像爬山一样。等到他位置高了,却关在监狱里了,是不是前功尽弃啦?(对)你如果爬山爬到差不多的地方了,一个脚、一个手没有拉住,一下子摔到谷底了,叫不叫前功尽弃啊?(哦)