Wenda20200925 57:56
Belajar Buddha Dharma bukan hanya mengandalkan teori, tetapi yang penting adalah praktik
Pendengar pria: Master, ketika para teman se-Dharma sering berkomunikasi satu sama lain, atau ketika mereka bertemu dengan beberapa teman se-Dharma tua yang mungkin pernah mempelajari pintu Dharma lain, banyak dari teori yang mereka bicarakan itu tentang beberapa sutra besar atau teori-teori yang mendalam. Bagi beberapa teman se-Dharma baru dan kami orang yang baru mulai belajar Buddha Dharma, bagaimana seharusnya kami menyikapi masalah ini?
Master menjawab: Ini sangat sederhana. Kamu bertanya kepadanya. Jika kamu belajar dengan baik, kamu dapat mempelajarinya, jangan berbicara dengannya lagi. Sebagai contoh sederhana, hari ini kita semua orang pergi memperkenalkan Dharma kepada anak SD, SMP, dan SMA. Kamu bertemu seseorang yang sudah pernah kuliah, dia akan berkata, “Aih, yang kalian pelajari ini …”Coba kamu katakan, apa lagi yang bisa kamu katakan dengan dia? (Ya) Namun mata pelajaran yang dia pelajari di perguruan tinggi bukanlah mata pelajaranmu, biarkan dia mengatakan dengan sesuka hati. Dia suka menyombongkan diri, biarkan dia menyombongkan diri.
Dia memandang rendah kita, tetapi kita jangan memandang rendah dia. Semua bangunan tinggi di bangun dari dasar, jika kamu tidak memiliki dasar, seberapa pintar kamu mempelajari juga tidak ada gunanya. Mengapa mahasiswa yang keluar bekerja harus memiliki pengalaman kerja? Tanpa pengalaman kerja, unit kerja mana yang mau menerima? Benar tidak? (Benar) Karena belajar Buddha Dharma tidak berarti bahwa siapa yang memiliki dasar teoretis yang lebih tinggi maka levelnya akan lebih tinggi, ini) adalah praktik (benar) Dapatkah kamu menerapkan ke dalam perilakumu? Tidak peduli seberapa bagus yang kamu katakan di mulut, tetapi jika perilaku kamu tidak seperti seorang Bodhisattva, siapa yang akan mempercayaimu? (Ya, wejangan Master sangat benar. Banyak ibu tua yang tidak membaca banyak sutra besar, tetapi dia mendengarkan kata-kata Master sepanjang hidupnya, melafalkan paritta dan XFZ dengan sungguh-sungguh, dan tidak melakukan perbuatan yang tidak baik) Bukankah dia tetap naik ke surga? (Alhasil, Master menerawang totem dan mengatakan dia sudah berada di luar enam alam, dia sudah benar-benar menjadi seorang Bodhisattva) Ya. Ada seorang ibu tua yang telah membaca Om Mani Padme “Niu” seumur hidup, dia tetap bisa naik ke surga, dia tidak mengenal huruf itu, bagaimana? Apakah dia hebat? Dia telah naik ke surga (Sangat hebat. Terima kasih Master welas asih memberikan wejangan)
Wenda20200925 57:56
学佛不是靠理论,重在践行
男听众:师父,同修们经常在一起交流的时候,或者遇到一些老同修可能学过其他法门,他们讲出来的很多理论都是一些大经或者高深的理论。对于一些新同修和我们刚开始学佛法不久的人,应该怎样看待这个问题?
台长答:这个很简单了,你去问他,你学得好你去学就好了,就不要去跟他讲了。举个简单例子,今天我们大家都在度小学、中学、高中的同学,你碰到一个人他已经读过大学了,他就说:“哎呀,你们这些东西……”你说你再去跟他讲什么?(对)而且他大学读的科目又不是你的科目,他爱怎么讲就怎么讲,他爱贡高我慢就贡高我慢,他看不起我们,那我们不要去看不起他就好了。万丈高楼平地起,你没有基础的话学得再好也没用。为什么大学生出来要有工作经验?没有工作经验哪个单位要?对不对?(对)因为学佛又不是说谁的理论基础高谁的水平高,它是一种践行(对)你行为上做得到做不到?嘴巴里讲得再好,做出来事情不像菩萨,谁信你?(对,师父开示得太对了,很多老妈妈没读过很多大经,但她就一辈子听师父的话,好好念经念小房子,没做什么坏事)人家不是上天了?(结果师父看图腾在六道之外了,真的是成菩萨了)嗯。有一个老妈妈,唵嘛呢叭咪“牛”念了一辈子,人家照样上天,这个字都不认识,怎么样?人家厉害吗?人家上去了(太厉害了。感恩师父慈悲开示)