Bagaimana seorang praktisi Buddhis bisa memiliki sukacita Dharma  学佛人如何产生法喜

wenda20160115 14:04

Bagaimana seorang praktisi Buddhis bisa memiliki sukacita Dharma

Pendengar wanita: Setelah menekuni Dharma, sudah pasti cara penilaian dan pandangan dari teman se-Dharma kita telah mengalami perubahan, beda dengan dulunya (benar) Di mana kesenangan-kesenangan yang dirasakan dulunya, sekarang malah merasa tidak berarti. Kemudian sekarang semua orang secara perlahan-lahan semakin welas asih, memiliki watak yang berbelas kasihan terhadap hal-hal yang dilihatnya, memiliki welas asih.

Tetapi bagaimana caranya agar diri sendiri bisa lebih bahagia, penuh dengan sukacita Dharma, jangan selalu gugup, dapat selalu tersenyum, karena hidup memang begini, apalagi sudah membina diri dan pikiran. Banyak orang yang selalu berwajah datar tanpa ekspresi, bukan wajah yang sangat bahagia. Bagaimana bisa memiliki sukacita Dharma, selalu hidup dalam kegembiraan?

Master menjawab: Pada dasarnya kamu telah salah paham tentang agama Buddha dan ajaran Buddha. Saya telah memahami dari pertanyaan yang kamu tanyakan, dirimu sendiri memiliki masalah seperti ini. Pertama-tama, saya bertanya kepadamu, apakah kalian merasa senang ketika menyebarkan Dharma bersama dengan Master? Ketika Master memberikan penjelasan tentang Dharma kepada kalian, bukannya terkandung lelucon di dalamnya? Merasa senang, bukan? (Iya)

Kesenangan yang kamu maksud itu apa? Banyak kesenangan, apakah bermain mahjong, bermain wanita, berfoya-foya (makan, minum, perbuatan asusila, berjudi), apakah ini disebut sebagai kesenangan? Menari juga sebagai kesenangan? Ini adalah titik kelemahan dalam hidup. Karena ketidaktahuan dalam hidup ini, mengira bahwa itu adalah kesenangan, oleh karena itu, pertama-tama kamu harus perbaiki dalam aspek ini. Sekarang telah menekuni Dharma, tingkat kesadaran manusia akan mengalami perubahan. Jadi dalam proses perubahan ini, secara otomatis dia akan terpikir tentang masa lalunya, dia tahu bahwa tidak boleh menyia-nyiakan waktu, ini adalah suatu proses.

Pada awalnya, dia akan bingung terhadap hal yang tidak menyenangkan saat belajar Buddha Dharma, kekhawatiran masa lalunya, atau merasa “karma buruk saya begitu banyak saat ini saya harus bagaimana?” Ini hanyalah suatu proses, pada akhirnya kamu akan memiliki sukacita Dharma dalam pembinaan diri. Hidup seseorang tidak mungkin selamanya begini, apakah kamu mengerti? (iya) jadi, coba kamu pikirkan, betapa bahagianya Master dalam membina diri dan menekuni Dharma! Saya setiap hari penuh dengan sukacita dalam Dharma, saya juga menghendaki kalian mencapai tingkatan seperti ini.

Saya bertanya kepada kamu, apakah Buddha Maitreya bahagia? Apakah Buddha Ji Gong bahagia? Oleh sebab itu, tingkatan kebahagiaan ini berbeda, sama halnya dengan perbuatan yang dilakukan setiap orang juga berbeda.  Lihatlah orang yang menulis aksara mandarin, merasa mereka tidak berguna, seperti selalu mencondongkan tubuhnya di atas meja, tahukah kamu betapa bahagianya dia ketika menulis aksara mandarinbenarkan? (iya). Kamu lihat lagi ibu yang merajut wol, merajut sweater, laki-laki di sampingnya melihat bahwa ini sangatlah tidak berarti, apa yang dilakukannya. Coba kamu lihat apakah ibu merajut dengan senang? Benarkan? Setelah beberapa saat, ibu berkata: “Lihatlah, saya telah merajut begitu banyak.”

Maka itu, bahagia dan sukacita Dharma setiap orang berbeda, konsepnya beda. Apa yang dimaksud dengan bahagia? Jadi, banyak teman se-Dharma yang memiliki sedikit tidak bahagia pada saat mulai membina diri, ini adalah hal yang normal, tidak berarti bahwa selamanya mereka akan begini. Membina pikiran, ini disebut belum tersadarkan, apabila telah mencapai pembinaan yang tersadarkan, maka secara keseluruhan dia akan memiliki sukacita Dharma dan sangat bahagia/gembira. Apakah sudah mengerti? (Baik, terima kasih Master).

Wenda20160115 14:04

学佛人如何产生法喜

女听众:学佛之后,咱们的佛友们的价值观肯定也发生了很大的改变,和以前不同(对)他们的乐趣点,就觉得以前特别好、特别开心的乐趣点,现在觉得很无聊了。然后大家现在逐渐的产生了很多的慈悲心,经常性地看见这个也可怜、那个也可怜,有了慈悲心。但是怎么让自己更加开心、法喜充满,不要整天紧张,平平淡淡地笑得出来,因为人生就是这样,何况修心修行了。好多人整天一脸很平淡,不是那种很高兴。怎么能产生那种法喜,整天开开心心的?

台长答:你这个本身就是对佛教、佛法的一些误解。所以你本身问的问题当中我已经听出来,你自己本身就有这种误笔在里面。首先,我问你,你们跟师父弘法开心不开心?师父跟你们讲法的时候,是不是里边有很多笑话,开心吧,对不对?(对)一个人,你说的乐趣是什么?很多的乐趣,难道打麻将、玩女人、吃喝嫖赌,这叫乐趣吗?跳舞蹈,这叫乐趣吗?这是人生的盲点。人生不知道,以为这是乐趣,所以这个你首先要改掉。现在学佛之后,人的境界变化了。所以人在境界变化当中,他自然而然地会想到一些过去,他知道不要浪费时间,这是个过程。开始的时候,他会纠结于自己学佛当中的一些不开心的、过去忧愁的地方,或者觉得“现在我这么多的业障,我怎么办呢”?这只是个过程,修到后来就会法喜。一个人不可能一辈子这样、永远这样的,你听得懂吗?(嗯)所以,你想想看,师父修行学佛多开心啊!我天天法喜充满,我也要叫你们修到这样。我问你,弥勒佛开心吗?济公活佛法喜吗?所以这个欢喜的程度不一样,就跟每一个人做的事情不一样。你看看人家写字的人觉得非常的没功,好像整天这么趴在桌子上,你知道他写字他多开心啊,对不对?(嗯)你看看,妈妈织绒线、织毛衣,边上的男人看看多没意思啊,搞什么东西。你看妈妈织得开心吗?对不对?一会儿“你看我织出来这么多了”。所以开心和法喜每个人都不一样的,概念不一样。什么叫开心?所以很多同修如果刚刚开始修有一点不开心,这是很正常的,并不是代表他们永久的都会这样。修心,这叫还没开悟,修到开悟的话,他完全会法喜会非常开心。明白了吗?(好的。谢谢台长)