wenda20160325 26:17
Bagaimana menyelaraskan welas asih dan sukacita
Pendengar Pria: Di antara Catur Brahmavihara — Metta – cinta kasih, Karuna – belas kasih, Mudita – sukacita, Upekkha – keseimbangan batin”, tampaknya welas asih dan sukacita agak bertentangan. Mohon bertanya kepada Master, bagaimana Bodhisattva menyelaraskan kedua pikiran ini?
Master menjawab: Kalian harus belajar ini dari Master. Master telah menguasai kedua pikiran ini dengan sangat baik. Terkadang ketika saya sangat sedih atau marah, kamu akan melihat saya tersenyum setelah beberapa saat. Banyak orang tidak bisa tersenyum. Karena ketika kamu memiliki welas asih di hati, kamu pasti memiliki sukacita dalam hati. Jika memiliki sukacita, kamu pasti memiliki welas asih. Beri contoh sederhana, kamu di rumah, anak-anak pulang melihat orang tua. Apakah orang tua senang? Apakah mereka sukacita? (Ya, sukacita) Ketika mereka bersukacita, tetapi kemudian memikirkan anak akan datang menjenguknya tiga hari lagi, lalu pergi setelah itu, apakah merasa sedih? (Sedih) Berwelas asih. Jadi welas asih dan sukacita adalah bersamaan, sehingga disebut “catur Brahmavihara”. Terkadang, welas asih seseorang adalah suatu pemahaman yang disertai dengan kesadaran spiritual yang luhur dan rasa haru terhadap hal-hal duniawi yang muncul dari lubuk hati, oh, dunia ini… oh, dunia ini begitu menyedihkan, berdosa ah… begitulah. Apa itu hati yang penuh sukacita? Oh, sungguh, untung saya benar-benar mengenal Dharma, sehingga saya mengerti apa itu welas asih, baru bisa tahu “oh, begitu menyedihkan”. Karena saya telah menekuni Dharma. Jika saya tidak menekuni Dharma, bagaimana saya bisa begitu bahagia? Karena saya sudah menekuni Dharma, saya baru merasa bahagia. Walaupun saya mengasihani orang lain, tetapi hati saya semakin menghargai kebahagiaan yang telah saya peroleh. Mengapa? Karena saya membabarkan ajaran Buddha Dharma, karena saya telah memperoleh ajaran Buddha Dharma, saya baru memahami makna sejati dunia ini. Pada saat itu, saya merasakan sukacita Dharma semacam ini di hati saya. Beri contoh sederhana lagi, seorang anak kecil tidak pernah tahu untuk mengerjakan PR-nya dengan benar dan selalu nakal. Ibunya selalu welas asih, berpikir, “Oh, anak yang kasihan, mengapa dia tidak mengerti?” Tunggu suatu hari, anak itu berkata, “Bu, saya sudah mengerti. Saya benar-benar tidak akan bermain lagi. Saya akan rajin belajar sekarang. Saya tahu belajar harus bagaimana dan bagaimana …” Ibu: “Anak baik!” Sambil berwelas asih padanya, sambil meneteskan air mata kebahagiaan. Kebahagiaan seperti ini disebut sukacita Dharma. Keduanya saling berdampingan dan tidak saling bertentangan.
wenda20160325 26:17
怎样将悲愍心和欢喜心圆融起来
男听众:菩萨的“慈悲喜舍”四无量心,感觉其中悲愍心和欢喜心是有点对立的。请问师父,菩萨是怎样将这两种心圆融起来的呢?
台长答:这个你们要跟师父学学了,师父这两种心学得非常好。我有时候非常难过、生气的时候,你看我一会儿就笑了,很多人是笑不出来的。因为当你的心中拥有悲愍的时候,你心中一定有法喜在;有法喜的时候,一定有悲愍心的。举个简单例子,你在家里,孩子回来看爸爸妈妈了,爸爸妈妈开心吗?法喜吗?(嗯,法喜)法喜的时候,想到孩子过三天来看看我,三天之后就要走了,难过吗?(难过)悲愍了,所以他悲愍心跟法喜心是在一起的,所以叫“慈悲喜舍”。有时候一个人,悲愍心是从内心产生的对人间事物的一种用崇高境界感叹型的理解,哎呀,这个世界……哎呀,这个世界真可怜啊,作孽啊……就是这种。欢喜心是什么呢?哎呀,真的,还好我真的知道佛法了,我才懂得什么叫悲愍,才知道“哎呀,这么可怜啊”。因为我学佛了,我不学佛,我哪来这么多的开心啊?我因为学佛了,我才开心,虽然我可怜别人,但是我心中更珍惜我自己所得到的这种欢喜心。为什么?因为我弘扬佛法,因为我得到了佛法,我才知道人间的真正意义。这个时候有这种法喜在心中的。再举个简单例子,一个小孩子过去从来不懂得好好做功课,调皮捣蛋,妈妈一直很悲愍心,觉得“哎呀,很可怜这孩子,怎么不懂啊?”等到哪一天孩子说:“妈妈,我懂了,我真的再也不玩了,我现在好好地读书了,我知道读书要怎么样怎么样……”妈妈:“好孩子啊!”一边悲愍他,一边开心得流出了眼泪,这开心就叫法喜。共同存在,并不相矛盾。