Wenda20190125 23:19
Bagaimana menanggapi godaan iblis secara dialektis
Pendengar Wanita: Master dulu pernah berkata dalam “Bai Hua Fo Fa”: Jika dirimu tidak pernah bertemu dengan iblis, maka tekadmu tidak akan teguh, karena tanpa godaan iblis, maka kamu tidak akan memiliki tekad. Oleh sebab itu, menghadapi iblis juga merupakan sebuah ujian bagimu. Master dulu pernah memberi wejangan bahwa godaan iblis merupakan suatu perwujudan dari ketidakteguhan ajaran Dharma di dalam hati. Bagaimana memahami dua kalimat ini secara dialektis?
Master menjawab: Jika ada godaan iblis, berarti kamu membina diri dengan baik, karena di dalam tingkat kesadaran spiritual yang tinggi, kamu akan menghadapi godaan iblis. Jika tingkat pembinaan dirimu rendah, tentu saja kamu tidak akan mengalami godaan iblis, jika tidak pernah menghadapi godaan iblis, maka tingkat pembinaan dirimu juga tidak bisa meningkat.
Saya bertanya padamu, semakin kamu mendaki gunung, kamu akan merasa semakin lelah bukan? Jika kamu tidak ingin mendaki gunung, kamu tidak lelah, maka kamu juga tidak dapat mencapai puncak gunung. Apakah Sang Buddha mengalami godaan iblis? (Ya, mengalami, ada banyak godaan iblis sebelum menjadi Buddha)
Baik. Dalam kisah “Perjalanan ke Barat” apakah Tang Sanzang mengalami godaan iblis? (Ya, ada. Lalu mengapa Master mengatakan bahwa godaan iblis adalah perwujudan dari kegoyahan atau ketidakteguhan hati terhadap ajaran Dharma? Artinya, terkadang orang ini memiliki godaan iblis, mungkin karena hatinya kurang teguh terhadap ajaran Dharma, tidak cukup kuat.)
Ini tergantung, ada dua pengertian. Salah satunya yaitu kamu menghadapi hambatan dalam perjalanan ke depan, itu adalah hal yang normal; dan satu lagi yaitu kamu kurang ulet dalam proses perjalanan menuju ke depan, maka iblis akan mendatangimu, mengganggumu (Sudah mengerti)
Saya berikan contoh sederhana, masalah berhenti merokok. Hari ini, kamu sepenuhnya tidak merokok, kamu akan bertemu banyak orang yang memberimu rokok, bukankah ini adalah godaan iblis? Jika kamu berhenti merokok hari ini, orang lain datang untuk mengujimu lagi, memberimu sebatang rokok. Kamu berada dalam kondisi ingin dan tidak ingin merokok, lalu orang itu berkata: “merokok sajalah.” Nah, bukankah ini godaan iblis? (Sudah mengerti)
Wenda20190125 23:19
如何辩证地看待魔考
女听众:师父以前在《白话佛法》里讲过:如果你从来没有遇到过魔,你的誓愿就不坚定、不坚固,因为没有魔考,你这个人就不会下定决心。因此碰到魔,对你是一种考验。师父以前也开示过,说有魔考是道心不坚定的一种表现。怎么辩证地理解这两句话呢?
台长答:有魔考的话说明你修得高,因为在修得高的境界当中,你一定会碰到魔考的。你修得低的话,当然碰不到魔了,碰不到魔,你也上不去啊。我问你,你越爬山,是不是越累啊?你不想爬山,你不累,那你也到不了山顶啊。佛陀经过魔考了吗?(经过,成佛前有很多的魔考)好了。《西游记》里唐三藏有没有魔考啊?(有的。那师父为什么又说魔考是道心不坚定的一种表现呢?就是说有时候这个人有魔考,可能是因为他的道心不够坚定)那要看,有两种含义。一种是你在前进的路上碰到绊脚石,那是正常的;还有一种,你自己在前进路上走走停停,走走停停,那么魔就来跟你搞了(明白了)我举个简单的例子,戒烟的问题,你今天就彻底不抽烟,你会碰到很多人给你香烟,这不就算魔考吗?如果你今天抽烟,停掉了,人家又来考你,又给你烟了,你想抽又不想抽,人家说:“抽吧抽吧。”好了,这不就魔考了?(明白了)