wenda20151018A 07:52
Bagaimana membedakan antara sukacita di dunia dan kegembiraan praktisi Buddhis
Pendengar pria: Praktisi Buddhis harus memiliki sukacita, tetapi orang-orang pada biasanya akan melakukan kesalahan maupun mengalami kemunduran pada saat gembira. Bagaimana kita bisa tetap tekun dan tidak melakukan kesalahan pada saat bersukacita? Mohon Master memberikan wejangan.
Master menjawab: “Sukacita ” adalah perasaan kegirangan di Alam Manusia. Dia pasti akan melakukan kesalahan lagi. Orang-orang mengatakan “tidur dengan bantal tinggi tanpa khawatir”, “kebahagiaan yang berlebihan akan berujung pada kesedihan”, semuanya mengacu pada mereka yang tidak menekuni Dharma. Bagi mereka yang menekuni Dharma, ketika bahagia mereka juga merasakan sukacita dalam Dharma namun tidak akan terlalu bahagia; ketika mereka sedih dan sakit hati, mereka tidak akan terlalu sedih dan sakit hati. Hanya saja orang-orang tersebut senang ketika hal baik terjadi, tetapi mereka tidak menyangka akan ada akibat ini yang terjadi, benar tidak? (Benar) Banyak orang kalau mengambil uang orang lain, senang-senang saja, lalu jadi pejabat korup. Keitka dia tertangkap? Dia tidak terduga, ada banyak hal yang konsekuensinya tidak terduga olehnya. Namun kita para praktisi Buddhis, kita bahagia atas kebahagiaan orang lain, jadi tidak akan ada konsekuensinya bagi kita. Jika saya menolong orang lain, membuat dia belajar Buddha Dharma, melafal paritta, demi kebaikan mereka, menurut kamu apakah saya akan memiliki kekhawatiran? (ya) Bagaimana mungkin saya akan sial? Karena ketika dia senang, dia pergi untuk makan, minum, bersenang-senang, berjudi, dan melacur, jadi bagaimana mungkin dia tidak mengalami masalah? “Kegembiraan yang berlebihan berujung pada kesedihan.” Sudahlah, transaksi ini selesai dan seketika berhasil menghasilkan satu juta dollar, ingin mengeluarkan beberapa ratus ribu atau seratus ribu dolar untuk berpesta, bersenang-senang, minum, dan bermain dengan wanita… semuanya dilakukan, selanjutnya akan mengalami kesialan, inilah konsepnya. Seperti kita yang menekuni Dharma, kebahagiaan kita adalah sukacita dalam Dharma. Haha, beda, konsepnya beda (sudah mengerti, terima kasih Master welas asih memberikan wejangan!)
wenda20151018A 07:52
如何区分人间的欢喜心同学佛人的开心
男听众:学佛人要有欢喜心,但人往往在高兴的时候会做错事情或者懈怠。怎样在有欢喜心的情况下又能精进,不做错事?请师父开示一下。
台长答:“欢喜心”那是人间的欢喜心,他一定会再做错事情。人家说“高枕无忧”,“乐极生悲”,说的都是那些没学佛的人啊。学佛的人,高兴也是法喜,也不会高兴过头;难过、伤心,也不会难过、伤心到头。只是那些人,有好事的时候开心,他没有想到会有这个果出来的嘛,对不对啊?(对)很多人拿人家钱的时候,哎呀,开心了贪官了。等到抓起来了呢?他没想到啊,很多事情他没想到后果。而我们学佛人,开心也是为别人开心,所以我们不会有什么后果的。如果我帮助别人,让他学佛了、让他念经了、为他好了,你说我会有什么后顾之忧啊?(嗯)怎么会倒霉的呢?因为他开心了之后,他去吃喝玩乐、吃喝嫖赌,那他怎么会不出事啊?“乐极生悲”了。好了,这笔生意做完了,一下子赚了一百万了,想拿出个几十万、十万块钱出来好好庆祝庆祝,玩玩,喝喝酒,然后玩女人……什么都做好了,接下来倒霉了,是这个概念。像我们学佛的人,我们的开心是法喜啊,呵呵,不一样的,概念不一样(明白了,谢谢师父慈悲开示!)