Bagaimana memahami “Di dalam agama Buddha tidak ada perolehan dan merelakan” 如何理解“佛门之中没有取舍”

 

Wenda20131006B 07:55

Bagaimana memahami “Di dalam agama Buddha tidak ada perolehan dan merelakan”

Pendengar wanita: Dalam “Bai Hua Fo Fa”, Anda mengatakan bahwa “Di dalam agama Buddha tidak ada perolehan dan merelakan”, mohon bertanya, bagaimana memahami kalimat ini?

Master menjawab: Seorang praktisi Buddhis, memangnya apa yang harus diinginkan? Apa yang tidak bisa direlakan? Sebagai contoh sederhana, hari ini kamu bersikeras menginginkan sesuatu, harus menikah, maka kamu disebut “取 qu–peroleh”. Biksuni dan biksu tidak menikah, mereka tidak ada “舍 she–merelakan”. Misalnya setelah menikah, meskipun hubungan perasaan berjalan baik seumur hidup, tetapi pada akhirnya akan ada yang harus meninggal duluan, apakah menderita saat meninggal? (Menderita)

Nah, apakah biksu dan biksuni memiliki penderitaan? Karena dia tidak memiliki pasangan. Dia tidak memiliki penderitaan, tidak ada “取 qu–perolehan”, maka tidak ada “舍she–merelakan”. Jika kamu tidak mengambilnya, maka kamu tidak akan menderita kehilangannya. Kehilangan sesuatu itu sangat menderita. Apakah menderita jika kehilangan anak? Apakah menderita jika kehilangan orang tua? Apakah menderita ketika kehilangan gelar, jabatan, atau kekayaan yang seharusnya kamu dapatkan?

Semuanya adalah menderita. Mengapa saya harus memperolehnya? Hal yang bukan milik saya dan tidak seharusnya menjadi milik saya, jika saya tidak memperolehnya, maka saya tidak akan menderita atas kehilangannya. Jadi mendapatkan dan kehilangan seperti inilah, tidak “peroleh” maka tidak ada “merelakan”. Mempelajari Buddha Dharma di dunia ini, apa yang dapat diambil dan diperoleh? Master sering memberi tahu semua orang satu kalimat, “Di manakah kamu berada setelah lima puluh tahun kemudian?” Di mana kamu, memperoleh apa dan merelakan apa?

Segala hal yang diperoleh di Alam Manusia ini, di mana dia berada setelah lima puluh tahun kemudian? (Tidak tahu, tidak ada lagi) “Jika kamu punya kemampuan, mari kita berjumpa di surga nanti!” Apa gunanya kamu mendapatkan banyak hal di Alam Manusia ini? Dulu kamu pernah mendapat gelar teladan, punya banyak piagam, setelah lima puluh tahun kemudian, semuanya dibuang. Bahkan orangnya pun sudah tidak ada lagi, memangnya siapa lagi dirimu? Apa yang kamu dapatkan?

Yang kamu dapatkan pada dasarnya adalah kosong. Semua yang kamu dapatkan di Alam Manusia adalah palsu. Kebahagiaan yang kamu dapatkan hari ini adalah palsu, karena akan hilang dalam seketika. Penderitaan yang kamu dapatkan hari ini sama seperti sakit gigimu di masa lalu. Jika dua hari ini kamu tidak menderita sakit gigi, apakah kamu akan memikirkannya? (Tidak) Nah, apa yang harus diperoleh dan direlakan? (artinya harus melepaskan) Benar.

Banyak wanita yang menderita dalam pernikahan, tidak ingin hidup, merasa sedih. Pikirkan, beberapa tahun kemudian kenapa dia tidak akan menderita lagi? Dia tiba-tiba bertemu seorang pria lagi, dan menikah dengan bahagia lagi, hehe… (mengerti)

 

Wenda20131006B  07:55  

如何理解“佛门之中没有取舍”

女听众:在《白话佛法》中您说“佛门之中没有取舍”,请问这句话怎么理解?

台长答:学佛的人有什么可以觉得我一定要的?有什么觉得我舍不掉的?举个简单例子,你今天一定要一样东西,一定要结婚,那你就叫“取”了。尼姑、和尚不结婚,他们也没有“舍”。比方说结了婚之后就算感情好一辈子,到了最后会有一个先走的,走的时候痛苦不痛苦?(痛苦)好,和尚、尼姑有没有痛苦?因为他没有老伴,他没有痛苦的,没有“取”就没有“舍”,你不去把它拿过来就不会有失去的痛苦。失去一样东西是很痛苦的,失去孩子痛苦吗?失去自己的父母亲痛苦吗?失去自己本来应该得到的一个爵位、一个官位或者一笔财痛不痛苦?都痛苦的。我为什么要去取啊?不是我的、不该我的东西,我不去取就没有失去的痛苦。所以得失得失就是这样,取舍取舍,不去“取”没有“舍”的。在人间学佛有什么可以取、可以得的?台长经常告诉大家一句话“五十年之后你在哪里?”你在哪里取什么、舍什么?人间所有得到的东西,五十年之后在哪里?(不知道,没了)“你有本事咱们在天上见!”你在人间得到再多东西有什么用啊?你过去得到过模范、一大堆奖状,五十年之后全部扔掉了。连人都没有了,你还是什么?你得什么?你得的本来都是空的,你得到人间的所有东西都是假的。今天得到的一些快乐那是虚无的,因为一转眼就没了;今天得到的痛苦,就像你过去牙齿痛,这两天牙齿不痛的时候,你会想到它吗?(不会了)好了,有什么取舍呀?(就是说要放下)对啦。很多女人婚姻上痛苦不堪、不想活了、难受啊,想一想几年之后她怎么又没有痛苦了?她突然间又碰上一个男人,又开开心心结婚了,呵呵……(明白)