wenda121230B 29:10
Bagaimana memahami dan menyeimbangkan “Lokiya Dhamma”–Pembinaan diri di dalam kehidupan keduniawian dan “Lokuttara Dharma”–Pembinaan diri keluar dari keduniawian
Pendengar wanita: Tujuan akhir kita belajar Buddha Dharma adalah untuk bebas dari tumimbal lahir dan bebas dari penderitaan untuk memperoleh kebahagiaan, yaitu mesti melepaskan banyak kemelekatan terhadap materi dan jodoh di dunia ini. Tetapi kebanyakan dari kita sedang bersekolah dan bekerja, dan kita sering memohon untuk pendidikan, pekerjaan, dan hal-hal dalam kehidupan, artinya banyak hal material yang sulit untuk dilepaskan. Untuk umat awam seperti kita yang membina diri di rumah, bagaimana seharusnya kita menyeimbangkan pembinaan diri di dalam kehidupan keduniawian dan pembinaan diri keluar keduniawian?
Master menjawab: Baik, sangat bagus. Setiap pertanyaan yang ditanyakan sangat bagus, gadis kecil. Saya rasa harus minta tim penulis kami untuk menuliskan paragraf ini. Pertanyaan kamu ini, tergantung pada pembinaan dirimu di dunia ini. Sebagai contoh sederhana, tujuan sebagian orang adalah untuk belajar dan memiliki sedikit ilmu pengetahuan di masa depan, bisa bekerja, asalkan dapat kerja maka sudah cukup; tujuan sebagian orang adalah untuk penelitian yang lebih tinggi dan tingkat yang lebih tinggi.
Sama seperti sebagian orang yang ingin kuliah, ada yang hanya tamat SD juga bisa kerja, dan kamu yang berjualan pangsit dan air tahu (soya) juga termasuk bekerja, untuk apa kamu harus berpendidikan tinggi? (Ya) Dengan kata lain, tingkat permintaan terhadap Lokuttara Dharma dan Lokiya Dharma itu berbeda. Seperti yang kita katakan: “Kamu mau pergi kemana?” Banyak orang berkata: “Aih, saya akan menjadi manusia lagi di kehidupan selanjutnya.” Bagaimana kamu membahas tentang Lokuttara Dharma kepada orang seperti ini? Posisinya salah, bagaimana kamu bisa menemukan posisi diri sendiri? Ini yang pertama; yang kedua, kamu pikirkan, jika kamu ingin melatih pembinaan diri keluar dari keduniawian, kamu harus melatih pembinaan diri di dalam kehidupan keduniawian ini dengan baik, sehingga kamu baru bisa memasuki pembinaan diri keluar dari keduniawian.
Jika kamu masih menderita seperti sekarang ini, kebutuhan primer tidak bisa mencukupi, setiap hari masih memiliki banyak kerisauan, menurut kamu apakah orang seperti ini bisa membina diri keluar dari keduniawian? (Tidak bisa ) Sama seperti banyak orang yang selalu berpikir untuk terlahir di Alam Sukhavati, tetapi setiap hari sangat menderita. Menurut kamu dapatkah orang seperti ini terlahir di Alam Sukhavati? Ketika ajal menjemput, dia bahkan mungkin tidak bisa berbicara dan dipasang selang oksigen, dalam keadaan tidak sadar diri atau koma, bisakah dia melafalkan Amitabha saat itu? (Ya, benar) Jadi, kamu harus menyesuaikan mentalitas kamu, pertama-tama kamu harus berperilaku baik di dunia ini, dan bersikap seperti manusia dan kamu telah mencapai tingkat kesadaran spiritual manusia. Kemudian kamu belajar Buddha Dharma di dunia ini, meneladani tingkat Bodhisattva.
Hal-hal yang kamu lakukan di dunia ini adalah perbuatan Bodhisattva, maka nantinya kamu akan terlahir di Alam Bodhisattva, inilah konsepnya. (Sudah mengerti. Bolehkah dipahami secara begini : artinya dua pembinaan ini tidak ada pertentangan, bisa diseimbangkan. Hanya dengan berperilaku baik sebagai manusia di dunia ini, barulah kita memiliki hak untuk memilih kemana kita akan pergi setelah meninggal nantinya) Ya, Misalnya, kamu ini ingin bekerja dengan baik, tetapi kamu terbaring di rumah sakit. Kamu harus keluar dari rumah sakit, barulah kamu bisa melakukan pekerjaan dengan baik. Kamu di rumah sakit tidak bisa keluar, bagaimana kamu dapat mengembangkan masa depanmu dengan lebih baik? (Sudah mengerti, terima kasih Master).
wenda121230B 29:10
如何认识和平衡世间法和出世间法
女听众:我们学佛的终极目标是永断轮回和离苦得乐,就是理应放下很多执着于世间的物质和缘分。但是我们大多数人都是在上学、上班,经常祈求学业、工作还有生活上的事情,就是很多物质上的东西很难放下。对于我们这种在家修行的普通人来说,应该如何平衡世间法和出世间法?
台长答:嗯,很好。每个问题都问得很精彩,小姑娘。我觉得应该把这段东西叫我们编写组把它写下来。你这个问题,在人间要看你的修为。举个简单例子,有的人目的只是为了以后读书有点文化,能够打个工、做个工作就可以了;有的人的目的是为更高的研究和更高的境界。就像有的人想读大学,有的人小学毕业了也可以照样工作,那你卖馄饨、卖豆浆不是照样工作,你要这么高的文化干嘛?(嗯)也就是说出世法和入世法它本身的一种境界的需求不同。
就像我们说:“你愿意到哪里去?”很多人说:“哎呀,我下辈子再做个人。”那这种人你跟他讲什么出世法?定位定得不对,你哪能找到你自己的位置啊?这是一个;第二个,你想想看,如果你要修出世法的话,必须把现在入世法修好,你才能进入出世法。如果你现在还苦得这个样,现在是衣不遮体、温饱的问题都不能解决,天天烦恼不断,你说这种人能出世法吗?(不能)就像很多人天天想到西方极乐世界,但是天天苦得不得了,你说说这种人能到西方极乐世界吗?走的时候说不定接氧气连话都讲不出来,人都昏迷了,这个时候他能一念阿弥陀佛吗?(嗯,是)所以必须要调整自己的心态,必须把人间人先做好了,做得像人,你这个境界已经到人了。然后在人间你再学佛,学菩萨境界了,你在人间做的是菩萨的事情,你以后就能到菩萨道去了,是这种概念(明白了。可不可以这样理解:就是说这两者其实并不矛盾的,可以平衡的。只有在人间把人做好了,才有死了之后选择去哪里的权力)对呀,,比方说,你这个人想好好工作,但是你躺在医院里,你必须出院了,你才能搞好工作嘛。住在医院都出不来,你怎么样以后能更好的发挥自己的前途啊?(懂了,感谢师父)