wenda20160311 07:47
Bagaimana cara menjaga niat awal permulaan diri sendiri, cara mencegah pengenduran
Pendengar pria: Master, sekarang ada rekan se-Dharma yang sangat melekat dalam pembinaan diri. Misalnya, melakukan hal-hal dengan pemikiran duniawi, melakukan jasa kebajikan demi memperoleh jasa kebajikan, mengabaikan pembinaan pikiran, mengabaikan sifat dasar diri saat melakukan sesuatu hal, mengabaikan ketulusan hati dalam melakukan sesuatu, demi memohon sesuatu hal baru melakukannya, sehingga dia tidak dapat mengembangkan “moralitas, kecerdasan, dan fisik” dengan sepenuhnya, dan jasa kebajikan yang dilakukannya itu akan ada kebocoran. Mohon Master memberi wejangan kepada kami, jika tidak, banyak dari kami yang tidak mengerti, malah merasa diri sendiri memiliki banyak jasa kebajikan, sehingga ketika apa yang dimohon dan tidak terkabulkan, lalu akan muncul banyak keluhan, dan mulai curiga bahwa Bodhisattva tidak membantunya.
Master menjawab: Master selalu mengatakan, bahwa ketika seseorang percaya pada suatu hal, semangatnya tidak akan terlalu meluap, coba lihatlah mereka yang semangatnya tidak meluap-luap, mereka mengikuti Master menekuni ajaran Xin Ling Fa Men hingga sekarang. Ketika dia datang dengan sangat bersemangat, bersujud dan memohon kepada Master, orang seperti ini datang dengan cepat dan juga akan pergi dengan cepat, karena dia adalah orang yang mencari balasan atau hasil yang realistis.
Mengapa dia bersujud? Karena permohonannya terkabulkan, tetapi dia tidak mengetahui sebuah kebenaran. Terkabulkan adalah karena niat awal kamu, ia memiliki sebuah kekuatan rangsangan. Ketika kamu mendekati diri dengan Bodhisattva, maka Bodhisattva akan memberkatimu, tetapi setelah ini, kamu perlahan-lahan mengendur atau malas, kamu tidak begitu tekun dan berusaha lagi, atau kamu memiliki kemelekatan, maka pada saat ini sebenarnya kamu adalah memohon demi suatu hal, bukan memohon demi sifat dasar diri sendiri, bukan demi tersadarkan, bukan demi terbebaskan, oleh sebab itu, secara perlahan-lahan kamu akan semakin jauh dari pembinaan diri seorang Buddha, maka Bodhisattva dan Dewa Pelindung Dharma pun tidak akan terlalu banyak mengabulkan permintaanmu.
Dengan tidak mengabulkan permintaanmu, maka selanjutnya kamu akan mulai protes: “Mengapa tidak ada hasil?” dan sifat manusia adalah sangat mudah melupakan kebaikan orang lain terhadapnya, begitu juga sikapnya terhadap Bodhisattva. Dia bahkan lupa kebaikan Bodhisattva terhadapnya pada semula, dia hanya berpikir mengapa tidak ada hasil setelah sekian lama waktunya memohon kepada Bodhisattva, lalu seiring berjalannya waktu dia mulai mengendur/malas, inilah sifat akar buruk manusia. Bagaimanapun juga, manusia masih memiliki sifat hewan, termasuk hewan tingkat tinggi, hewan yang memiliki pemikiran. Bukankah monyet juga memiliki pemikiran? Inilah logika kebenarannya.
Jadi, dalam situasi seperti ini, sebenarnya untuk menghindari agar tidak kendur dan malas, adalah mesti menjaga niat awal kita yang tulus. “Niat awal” adalah bagaimana kamu mulai percaya pada saat itu. Berapa banyak yang telah Bodhisattva berikan kepadamu saat itu, kamu harus selalu memikirkan ini. Bodhisattva memberimu kedamaian hari ini, membuat kamu menyadari begitu banyak hal, memperoleh begitu banyak kedamaian dan kebahagiaan, kamu hanya boleh bersyukur dan tidak boleh mengeluh, kemudian kamu harus terus maju.
Ada tiga situasi yang mendorong kamu untuk tetap maju:
Pertama, kamu harus terus-menerus membaca buku, membaca “Bai Hua Fo Fa”. Mengapa harus membaca begitu banyak buku? Awalnya, saya hanya mengajari kalian untuk melafalkan XFZ dan melafalkan paritta saja sudah cukup. Tetapi membaca “Bai Hua Fo Fa” adalah untuk mencegah kalian dari kekenduran. Ini yang pertama.
Yang kedua, yaitu melihat apa yang dilakukan orang lain. Kalian harus mencari orang yang rajin dan tekun. Orang yang tidak kenal lelah. Jika kamu berteman dengannya, dia akan memberimu banyak energi positif. Supaya kamu mengikuti semangatnya setiap hari, seperti pergi membagi buku, selalu berusaha keras, ini sangatlah penting.
Dan yang ketiga, yaitu kamu harus melawan perilaku diri sendiri, artinya harus mengendalikan perilaku buruk diri sendiri, terutama adalah kemalasan, perilaku psikologis yaitu tamak dan membenci orang lain, semua ini akan membuat kamu kendur dan malas. Orang yang terlalu serakah tidak akan membina diri, dia pikir itu tidak layak; terlalu membenci orang lain, dia berpikir mengapa Bodhisattva tidak membiarkan orang itu mati saja, orang yang begitu jahat; orang yang memiliki kebodohan akan selalu berpikir, “Mengapa Bodhisattva tidak memberikan saya menang lottery?”
wenda20160311 07:47
如何保持自己的初始心,防止懈怠
男听众:师父,现在有同修修行特别着相,比如说用人间的思维去做事,为了做功德而做功德,忽视了修心,忽视了自性做事,忽视了真诚心做事,为了求而去做,所以他不能“德智体”全面发展,而且做的功德也会有漏。师父您给我们讲讲,否则我们很多人都不懂啊,还觉得自己功德有多大,所以不灵啊,紧接着就是抱怨多多,开始怀疑菩萨不帮他了。
台长答:师父经常讲一句话,就是说当一个人对某一件事情相信的时候,他不会很激动,你去看跟着师父学心灵法门不激动的人,跟到现在。只要进来的时候激动得不得了,冲着台长又磕头又求啊,像这种人来得快去得也快,因为他是要找现实回报的人。他为什么会磕头?因为他灵了,但是他都不知道一个道理,你灵了是因为你开始的初始心,它有个爆发力的。你去接触菩萨的时候,菩萨会给你加持的,但是除了这个之后,你慢慢地懈怠了,你不是很努力了,或者你着相了,那么这个时候实际上你是为某一件事情而求,而不是为了自己的本性而求,不是为了开悟,不是为了解脱,这样的话,你慢慢慢慢地就会离开了佛的底线,护法神、菩萨都不会给你很多灵验了。不给你灵验之后,你就开始抱怨:“怎么不灵了?”而且人很容易把人家对他好的忘记,对菩萨也是这样。菩萨开始对我们好的时候他都忘记,他就想到怎么求了半天菩萨不灵啊,那么时间一长懈怠就开始了,所以这个就是人的一个劣根性。人毕竟讲起来还是属于一个动物性的人类,是属于高级动物,有思维的动物,那么猴子不是也有思维吗?就是这个道理。所以像这种情况,实际上要保持自己不懈怠,最好要保持自己的初始心。“初始心”就是你当时怎么开始信的,当时菩萨给了你多少,你经常要想。菩萨今天能够让你平安,能够让你获得这么多的感悟,获得这么多的平安和幸福,你只能感恩而不能埋怨,然后要一直往前。有三种情况鼓励你向前:第一,你不停地要读书,要看《白话佛法》、看书。为什么要看这么多书?本来我教教你们念小房子、念经就好了,《白话佛法》出来就是防止你们懈怠的,这是一个。第二个,就是要看别人怎么做。大家要找精进的人,这个人一直不退懈,你跟他交朋友,他会给你很多正能量。就是让你跟着他一起天天发心,去发书啊,去努力啊,这个是很重要的。还有第三个,就是自己要跟自己的行为作斗争,就是说自己不好的行为一定要克制住。主要是懒惰,心理行为是贪心、恨别人,这些都会使你懈怠的。贪得太多的人一定不肯修了,他觉得划不来了;恨了别人太多了,他觉得为什么菩萨不让这个人死掉,这么坏的人;愚痴心的人就整天想着,菩萨你为什么不给我中六合彩?