wenda20161202 01:22:53
Bagaimana cara melafalkan paritta agar memperoleh hasil yang lebih baik
Pendengar pria: Saat melafalkan paritta, kita harus memikirkan tentang isi kitab suci, atau memikirkan Bodhisattva, atau memikirkan permohonan kita, manakah yang dapat membuat pelafalan paritta untuk memperoleh hasil yang lebih baik?
Master menjawab: Ada banyak cara dalam melafalkan paritta, sangat banyak caranya. Salah satunya disebut “Wu Nian” (tidak ada pemikiran). Nian nian wu nian, nian nian you nian – melafalkan tanpa pemikiran, melafalkan dengan pemikiran; Terkadang, kamu harus memvisualisasikan, kadang kala… Itu tergantung pada level melafal paritta yang berbeda-beda, Seperti orang yang baru saja mulai melafal paritta, cara terbaik adalah melafalkan sesuai dengan kata-katanya, tidak mesti memahami artinya, memahami secara umumnya sudah boleh.
Misalnya, jika kamu melafalkan paritta “Xin Jing” 《Sutra Hati》, kamu secara umum memahami bahwa paritta ini untuk membuka kebijaksanaan. Melafalkan paritta Xin Jing untuk membuka kebijaksanaan. Ketika kamu melafalkan paritta Xin Jing, kamu memikirkan Guan Shi Yin Pu Sa, dan memikirkan terbuka kebijaksanaannya dalam pikiranmu, sudah satu kali (bagaimana bagi teman se-Dharma yang telah membina diri selama bertahun-tahun?) Setelah kamu melafal paritta sampai akhirnya pikiranmu akan menjadi kosong, he he… (artinya sangat tenang)
Sama sekali tenang, sama sekali tidak ada pikiran lagi.“Aku sedang melafalkan paritta”, masih ada kata “Aku”, masih memiliki “keakuan”; melafalkan hingga tidak tahu keluar dari mulut siapa, maka tingkat kesadaran spiritualmu sudah muncul. Jika kamu berbuat baik hari ini, “Aku ingin berbuat baik”, maka kamu masih memiliki kata “Aku”; hingga ketika kamu ingin berbuat baik, kamu secara langsung membantu orang lain, kamu bahkan tidak tahu bahwa dirimu sedang berbuat baik.
Sama seperti ibu yang memasak di rumah setiap hari, dia tidak berpikir bahwa“Aku sedang memasak untuk kalian.” Dia merasa memasak itu sangat alamiah, dia masuk ke dapur mulai sibuk buat ini itu. Tanpa Aku, ibu sudah tanpa diri. Jika dia berkata, “Aku memasak untuk anak-anak setiap hari. Lihatlah, aku sangat lelah. Aku harus mencuci dan membeli sayuran untuk kalian, dan juga harus membantu kalian memasak dan mencuci piring …”
Nah, kata “Aku” ada di dalam. Jadi, banyak ibu yang pada akhirnya merasa tidak bahagia setelah melakukannya. Suami dan istri, artinya:“Aku membantumu, aku menikahimu, sepanjang hari aku melakukannya untukmu, apakah aku ini budakmu?” Kemudian bertengkar dan bercerai. Jika kamu tidak memiliki “Aku”, merasa bahwa “Aduh, satu keluarga, ini patut dilakukan, harus dilakukan”, dan suami juga berpikir “Aduh, istri saya ini sungguh baik, bekerja keras sepanjang hari tanpa diri”. “Tiada aku / melupakan diri” adalah menyingkirkan keakuan, apakah mengerti? (Mengerti)
wenda20161202 01:22:53
如何念经效果更好
男听众:念经的时候,我们应该想着经文的内容,还是想着菩萨,还是想着所求的事,哪个能使念经达到更大的效果?
台长答:念经的方法很多,太多了,有一种叫“无念”,念念无念,念念有念;有的时候,要观想;有的时候……要看念经不同程度的,像刚刚开始念经的人,最好照着字念,不一定要理解,总的理解就可以。比方说你念心经,总的理解开智慧,念心经开智慧。念经的时候你就想着观世音菩萨,脑子里想着开智慧,就是一遍了(如果是修了好多年的同修呢?)念到后来脑子里空白一片,呵呵……(就是很静)完全静了,完全没有想法了。“我在念经”,还有一个“我”字在,还是“我执”;念到嘴巴里出来不知道谁在念了,那就是境界出来了。你今天做好事,“我要做好事”,那你还有个“我”字;等到你想做好事,你就帮人家做了,你根本不知道自己在做好事。就像妈妈天天在家里做饭,她没想到“我在为你们做饭”,她做饭觉得很自然,她到了厨房噼里啪啦就弄起来了。无我了,母亲无我了。她还说“我天天给你们孩子做饭啊,你看这么累啊,我天天要给你们洗菜、买菜,还要帮你们烧,洗碗……”好了,“我”字在里边了,所以很多妈妈做到后来就不开心了。夫妻嘛,就是:“我帮你老头子,我嫁给你,整天我为你做,我是你奴隶啊?”那么吵架了,离婚了。你没有“我”的话,都觉得“哎哟,一家人,一家人,这个应该做的,应该做的”,那先生也觉得“哎呀,这个太太怎么这么好啊,整天忘我地劳动”。“忘我”就是去除我执了,明白了吗?