Apakah kurangnya kesempatan bagi orang-orang yang memiliki jodoh Kebuddhaan namun belum mulai menekuni Dharma  dan melafalkan paritta? 有佛缘的人还没开始学佛念经是缺少契机吗

 

wenda20160715 32:11

Apakah kurangnya kesempatan bagi orang-orang yang memiliki jodoh Kebuddhaan namun belum mulai menekuni Dharma  dan melafalkan paritta?

Pendengar wanita: Master, kami mempunyai seorang rekan se-Dharma di sini. Ketika dia masih kecil, dia melihat naga di langit. Ketika kakaknya masih kecil, dia bisa langsung melihat Bodhisattva di langit, sangat cantik, banyak Bodhisattva. Namun kakaknya ini belum mulai menekuni Dharma dan melafalkan paritta. Dia merasa bahwa belajar Buddha Dharma itu terlalu melelahkan dan sulit. “Saya hanya baik-baik menjadi orang biasa saja.” Jodohnya belum sampai.  Kesempatan apa yang perlu agar dia bisa melanjutkan jodoh Kebuddhaannya ini ?

Master menjawab: Tidak ada kesempatan, terus melafalkan paritta kepadanya. Kemarin ada seorang wanita yang menderita kanker, sangat sakit sekali. Alhasil, dia disembuhkan dengan melafalkan paritta. Setelah sembuh, dia mengendur lagi. Setelah mengendur, dia berkata, “Aduh, saya benar-benar tidak punya waktu untuk melafalkan paritta” Kambuh lagi. Saya bertanya padanya, dia berkata bahwa melafalkan paritta itu sangat susah. Saya berkata, “Kamu menderita kanker sekarang. Apakah kemoterapi dan radioterapi itu susah?” manakah yang lebih susah? Tidak ada kebijaksanaan! (Sudah mengerti. Terima kasih, Master)

 

wenda20160715  32:11  

有佛缘的人还没开始学佛念经是缺少契机吗

女听众:师父,我们这边还有一个同修,他小的时候,见过在天上的龙;他家里的姐姐小的时候,就直接看到天上的菩萨,非常漂亮的,很多菩萨。但是他这个姐姐到现在都没有开始学佛念经,觉得学佛太累了,蛮辛苦的,“我就好好做人就可以了”。她就是缘分不到,是要一个什么样的契机才能够让她这个佛缘续上呢?

台长答:没什么契机,不断地念经给她。昨天有一个女的就是,生癌症了,痛得不得了,结果念经全好了。好了之后又懈怠了,懈怠之后说:“哎呀,实在没时间念经啊。”复发了。我问她,她说念经很辛苦,我说:“你现在生癌症,化疗、放疗辛苦吗?”哪个辛苦啊?没智慧啊!(明白了。谢谢师父)