wenda20130818B 18:50
Apakah ada batas dalam menanggung buah karma bersama antara suami istri?
Pendengar wanita: Di antara suami istri akan ada sebuah karma bersama. Misalnya, suami tidak percaya pada ajaran Buddha, tetapi saya percaya. Saya setiap hari melafalkan Xiao Fang Zi untuk melunasi hutang, tetapi dia tidak, dia bahkan melakukan banyak hal buruk. Hutang semacam ini, apakah penagih hutang karmanya akan terus menagih kepada pihak yang mempercayai ajaran Buddha? Atau ada batasnya?
Master menjawab: Ada batasnya, karena dia melakukan hal buruk dan terus-menerus menciptakan karma baru. Meskipun kamu terus melafalkan beberapa paritta untuk membantu dia melunasi hutang, namun hutang utama tetap ada padanya. Misalnya, suamimu berhutang 100.000 dolar kepada orang lain, tetapi istrinya terus menerus membantu dia membayar sedikit demi sedikit, beberapa ratus… mereka tetap menginginkan, tetapi tidak berarti bahwa 100.000 dolar ini sudah lunas. Coba kamu katakan, pada akhirnya akan menagih kepada siapa? Tetap saja akan menagih kepada suamimu, karena suamimu yang menyebabkan perselisihan ini, dia yang menyebabkan masalah ini (mengerti)
wenda20130818B 18:50
夫妻之间共业的分担是否有个度量
女听众:夫妻之间会有一个共业,比如说丈夫不信佛但是我信,我天天在念小房子还债,但是另一方不做,他还做了很多不好的事情。像这种债的话,对方的要经者会朝信佛的这个一直要吗,还是说有一个度量?
台长答:有一个度量的,因为他在做坏事、在不断地造新业,虽然你不停地念一些经在替他还债,但主要的债还是在他这儿。比方说你先生欠人家十万块钱,但是自己的老婆不断地给他还一点,几百啊几百……人家也要,但是并不代表这十万块钱就结束了。所以你说说看,最后还是问谁要?还是问你老公要的,因为你老公做的冤结,是由他造成的这个麻烦(明白了)