Apa alasan dari perasaan tidak lancar setelah menekuni Buddha Dharma 学佛后感觉不顺是什么原因

wenda20141226 40:14

Apa alasan dari perasaan tidak lancar setelah menekuni Buddha Dharma

Pendengar Wanita: Master, murid memberikan salam! Apa kabarmu, Master? (Sangat baik, terima kasih) Saya memiliki pertanyaan untuk ditanyakan kepada Master. Salah satu teman se-Dharma telah lama berlatih. Dia merasa setelah menekuni Buddha Dharma, kelihatannya semua keberuntungan menuju ke sisi yang buruk, jadi dia ingin bertanya kepada Master.

Dalam situasi ini bagaimana dia menilai jika pembinaannya telah menyimpang, atau apakah Bodhisattva membantunya dan membuat karma yang dapat mencegah dia terbebas dari enam alam tumimbal lahir mucul lebih awal, agar dia bisa mengurai rintangan ini dengan cara menderita?

Master menjawab: Pertanyaan ini sangat baik, setelah membina diri ada sebagian orang segera membaik, keluarga membaik, apapun baik, inilah sebabnya mengapa sebagian besar orang yang menekuni Dharma semakin banyak. Dan ada juga sebagian orang yang akan mengalami kondisi  bagaimana?

Pertama, karena karmanya sendiri yang terlalu besar, begitu dia menyerahkan diri, saya bertanya kepada kamu, apakah polisi akan menangkapnya dulu? (Iya) Sangat sederhana. Orang ini telah melakukan kejahatan dan terus melakukan kejahatan, tetapi dia belum benar-benar menyerahkan diri. Sekarang tiba-tiba dia berkata kepada polisi “Saya melakukan banyak kesalahan”, polisi akan memaafkanmu? Ditangkap dan diberi hukuman segera. Baiklah, dan setelah selesai dari hukuman, kemudian dirimu akan bersih. (Mengerti Master)

Bukan berarti bahwa hal-hal buruk dan perbuatan jahat yang telah kamu lakukan di masa lalu, dan begitu kamu percaya pada Buddha, maka dapat menghapus semua hal buruk kamu, kalau begitu apakah masih ada hukum karma?! (Saya menjelaskan kepadanya dengan cara yang sama, tapi …) Kamu tanya kepadanya, beberapa orang yang sama sekali tidak merasakan, dia tidak mengetahui penderitaan di masa lalu. Setelah melafal paritta, dia membayangkan “Oh, seharusnya saya akan membaik setelah melafal paritta”, tetapi “Mengapa belum membaik, mengapa belum membaik…” Maka yang dia rasakan adalah belum membaik, ini adalah perasaannya sendiri.

Sekarang ada cara yang mudah untuk mengatasinya, tahukah kamu bagaimana caranya? Katakan saja padanya, suruh dia berhenti melafalkan paritta,  lihatlah apakah dia akan menanggung penderitaan, dan lihat apakah dia akan terus mengalamai kesialan. Waktunya sudah tiba, ada beberapa orang yang pada saat menekuni Buddha Dharma dan kebetulan di saat tersebut adalah saatnya mengalami kesialan (sudah mengerti) Aih, orang-orang ini sama sekali tidak mengerti, kamu suruh dia berhenti saja, lihat apakah dia akan sial atau tidak sekarang ini (Kita tidak boleh membiarkan dia berhenti, Master, harus terus menariknya)

Maksud saya adalah jika dia tidak percaya, maka biarkan dia berhenti, dan kamu lihatlah apakah dia akan sial atau tidak (Dia bukan tidak percaya, Master, sebenarnya dia sangat percaya kepada Bodhisattva, dia hanya merasa sangat tertekan, merasa dia begitu tekun melafal paritta dan menekuni Dharma, mengapa permohonannya tidak terkabulkan) Jika sudah memohon pasti akan terkabulkan, balasan karma yang dia derita sekarang ini adalah akibat dari benih sebab yang dia tanam sebelumnya!

Dan sekarang dia berusaha keras menciptakan karma baik, maka kelak dia baru akan membaik! Hingga nantinya semua orang sedang memburuk, tetapi dia sedang membaik, dia akan berkata “Aih, orang lain sedang memburuk, mengapa saya baik?”Itu karena dia sedang menciptakan karma baik sekarang! Mengertikah? (Iya, mengerti. Dia masih memiliki satu kekhawatiran, sebenarnya saya merasa banyak teman se-Dharma juga memiliki kekhawatiran ini, yaitu, semua orang mengatakan bahwa setelah menekuni Dharma, kehidupan kita akan berubah menjadi baik, dan mereka juga lumayan berusaha, dan kondisi beginilah yang terjadi. Walaupun dalam hati diri sendiri memahami bahwa mungkin karena karma buruk diri sendiri sangat berat, dan Bodhisattva menyayangi kita dengan cara begini, namun dia tidak bisa menahan pandangan orang lain, karena sepertinya orang-orang pada biasanya akan menjadikan perubahan diri dalam kehidupan nyata ini sebagai tolok ukur apakah pembinaan dirinya itu benar dan baik…)

Kemampuannya dalam menahan tekanan serta pembinaan dirinya, dengan kemampuan dirinya dalam memikul beban, dan juga tingkat kesadaran spiritual serta dasar pembinaan, semuanya berkaitan. Pada dasarnya hal semacam ini adalah masalah dalam kehidupan manusia, dan juga bukan bahwa setelah menekuni Dharma, maka dia akan memiliki kemampuan untuk menahan, banyak juga orang yang seumur hidupnya tidak memiliki kemampuan dalam menahan.

Mengapa para Bodhisattva yang tiba di Surga memiliki karakter yang berbeda? Kamu cukup pikirkan saja, mengapa ada Bodhisattva yang bisa maha welas asih dan maha belas kasih? Tetapi mengapa ada Bodhisattva yang tidak memiliki welas asih? Hal ini sangat sederhana, kemampuan setiap Bodhisattva dalam memikul beban adalah berbeda, dan mengapa ada yang disebut sebagai “Jing Gang Pu Sa — Bodhisattva Vajra”, “Jing Gang Shang Shi – Vajra Guru”? Mengapa hatinya sama seperti emas, sama seperti besi yang begitu keras? Mengapa ada Bodhisattva yang khusus melakukan perbuatan baik? Dan ada juga yang khusus memberikan kebijaksanaan kepada orang lain, dan mengapa ada sebagian Bodhisattva yang memberikan cemerlang kepada orang lain?

(Iya. Dan apakah di satu sisi lain bahwa dia masih bingung terhadap“Oh, mengapa permohonan saya tidak manjur?”Karena bagaimanapun yang dimohon adalah hal duniawi) Benar,  tidak perlu diungkapkan. Pertanyaan yang ditanyakan ini adalah berarti orang ini sama sekali tidak….. dia sedang memohon berkah duniawi, apa yang perlu kamu katakan kepada orang seperti ini? Kamu tidak bisa menggunakan tingkat kesadaran spiritual yang tinggi untuk berbicara dengannya. Jika kamu berbicara begini dengannya, apakah dia bisa terima? Dia mengatakan kepadamu “Kenapa permohonan tidak terkabulkan”, apa yang disebut dengan“Permohonan tidak terkabulkan”?

Jika permohonan terkabulkan, itupun karena di dalam takdirmu memilikinya, jika takdirmu tidak memiliki, maka tidak akan terkabulkan. Kamu harus mengatakan begini dengannya (baik). Kamu pikir hal ini bisa diperoleh dengan memohon? Jika memang tidak ada, maka tidak akan ada, jika ada dan belum muncul, maka sekali mohon akan terkabulkan. Dimana dalam takdir seharusnya memiliki keberuntungan, namun masih belum muncul, dan setelah menekuni Dharma lalu memohon, Bodhisattva berwelas asih, sudahlah, keberuntungan akan datang beruntun, karena pada saat ini dalam takdirmu memiliki keberuntungan, mengertikah?

(Mengerti, Master, saya akan memintanya untuk baik-baik mendengarkan rekaman) Sungguh kurang, tingkat kesadaran spiritualnya sangat rendah, tidak berdaya. Oleh sebab itu, ada orang yang dimana ayah dan ibunya memberi nasihat, dan ada beberapa anak yang tidak mau nasihat dari orang tuanya, ada juga anak yang mengatakan kepada ayah ibunya:“Aih, bolehkah kamu bersikap lebih baik?”Kamu harus mendengarkan apakah yang dikatakan ayah dan ibu itu benar atau tidak, untuk apa kamu peduli dengan sikapnya? Jika apa yang dikatakan adalah benar, walaupun sikapnya tidak baik, namun itu tetap benar.

Kemarin di internet ada seorang teman se-Dharma berkata dengan benar, ada satu orang langsung jatuh ke jurang, dia tidak melihat bahwa di depan tidak ada jalan lagi, seseorang berkata: “Aduh, kamu hati-hati, di depan tidak ada jalan lagi”Dan ada satu orang yang berlari kesana: “Kamu berhenti, langsung jatuh kebawah, tahukah kamu?!” Coba kamu katakan siapa yang benar? (Master, sudah mengerti)

 

wenda20141226  40:14  

学佛后感觉不顺是什么原因

女听众:师父,弟子给您请安!师父您好吗?(很好,谢谢)有一个问题要问师父,有个同修其实修了很长时间了,他觉得学佛以后,好像所有的运气都在往坏的方面发展,那么想问师父,这种情况应该怎么判别他是学偏了呢,还是菩萨帮助他,把他阻碍脱离六道的业障提前,让他以吃苦的这种方式来化解了呢?

台长答:这个问题问得非常好,修心之后有一些人皈依正道马上越来越好,家里好了,什么都好了,这就是为什么大部分学佛的人越来越多的道理。还有一些人会产生一个什么情况呢?第一,他是因为自己本身的业障大得不得了,等到他一旦投案自首了,我问你,警察会不会先把他抓起来?(嗯)很简单了,就是本来这个人已经犯了罪了,一直在犯罪,但是他也没有好好地投案自首,现在突然之间跟警察说“我做错了很多”,警察就原谅你啦?抓起来,马上先惩罚,好了,惩罚完之后出来,那么你干净了呀(明白师父)不是说你过去做了不好的事情,做了很多坏的事情,因为你一信佛之后就可以把你坏的事情全部去除的,那还有因果啊?!(我也是这么跟他解释的,但是呢……)你问他,有些人根本自己没感觉的,过去苦他不知道苦,念经之后他想像的“哎呀,我念经之后应该好起来了”,但是“怎么还没好、怎么还没好……”那他感觉出来的是没有好,这是他自我的感觉。现在有一个很容易解决的方法,你知道怎么解决吗?你就跟他说,叫他停掉念经,看看他吃不吃苦,看看他继续倒霉不倒霉。他到了这个时间了,有些人学佛的时候正好是他该倒霉的时候了(明白了)唉,这些人根本不懂,你叫他停掉呀,看看他现在还会不会倒霉(我们不能让他停,师父,得拉着他)我的意思就是说他要是不相信你就让他停掉,你看看他倒霉不倒霉(他没有不相信,师父,他其实特别相信菩萨,他只是觉得特别受打击,觉得这么精进地念、这么学啊,为什么就求得不灵呢?)求了一定灵的,他现在受的果那是他过去造的因啊!他现在在拼命地造善因,他以后才会好啊!等到以后人家都坏,他好的时候,他说“哎,人家都坏,为什么我会好啊?”那因为他现在在造善因啊!明白了吗?(是,明白。他还有一个担心,其实我觉得还有很多同修都有这个担心,就是大家都说学佛以后,生活什么都会变好,然后他们也挺努力学的,就发生这种状况。虽然自己心里面明白可能是自己的业障太深了,菩萨以这种方式爱我们,但是他自己承受不了别人那种目光,因为好像一般的常人都会拿他在现实生活中的这种改变,来作为他学佛是不是正、是不是好的判别标准……)心里的承受压力跟他自己的修养,跟他本身对事物的承载力,还有他自己本身的境界,还有他的根基都有关系的。这个东西是人生本身的一个课题啊,也不是说学了佛之后他就会有承受能力的,很多人一辈子没有承受能力的也有啊。为什么到了天上的菩萨个个性格都不一样的?你想想看好了,有些菩萨为什么能够大慈大悲啊?但是为什么有些菩萨他没有慈悲啊?这个很简单喽,每个菩萨的承载力都不一样啊,那么为什么有的叫“金刚菩萨”、“金刚上师”啊?他为什么心就像金一样、像钢一样这么铁啊?为什么有些菩萨他就是专门做善事的?有的是给人家智慧的,为什么有些菩萨给人家光明啊?(是的。另外一方面,是不是他现在还在纠结这种“哦,我求了怎么不灵啊?”因为毕竟求的还是人间的事情)对了,讲都不要讲。这种话问出来就是这种人根本没有……他在求人天福报,这种人你跟他讲什么?你不能用高境界东西跟他讲的啊。你跟他怎么讲,你讲得通吗?他跟你说说“怎么求得不灵”,什么叫“求得不灵”啊?求得灵也是因为你命根当中有的才会灵,你命根当中没有求都求不来了。你要跟他这么讲的(好)你以为求就求来了?没有的就是没有,有的没有发出来,一求就灵。命根当中应该有财运的一直没财运,学佛之后求了,菩萨慈悲了,好了,财运“吧啦吧啦”就出来了,因为这个时候你命中有财运的啊,明白了吗?(懂,师父,我让他自己好好听听录音吧)太差了,境界太差,没办法。所以有些人爸爸妈妈同样劝他的时候,有些孩子还不要爸爸妈妈劝他呢,有些孩子跟爸爸妈妈说:“哎,你态度好一点好吧?”哎,你要听听爸爸妈妈讲得对不对啊,你管他态度干吗?他讲得对的话态度不好也是对的。上次网上有一个同修讲得对,一个人马上掉到悬崖里去了,他没有看见前面没路了,一个人说:“哎哟,你当心啊,前面没路了。”还有一个人跑过去:“你给我停住,马上掉下去,你知道了吗?!”你说哪个人对了?(师父,懂了)